BERTUAHPOS. COM (BPC) SIAK – Masjid Sultan Ismail Abdul Jalil Syah yang berada di kampung Benteng Hilir sangat memprihatinkan. Dinding bagian depan goyang, loteng gipsum yang sudah kecoklatan karena tempiasan atap yang dipasang tidak baik, serta casing pada dinding yang tak rapi terkesan asal-asalan.
Informasi yang diterima bertuahpos rabu (19/10/2016) masjid itu dibangun dengan anggaran APBD Siak tahun 2015 sebesar Rp 5 miliar lebih terlihat tak sesuai anggaran.
Saat ini keadaan semakin parah, hal itu tampak dengan jelas, perbaikan dengan asal-asalan pun terlihat. Bahkan bagian teras depan yang bermotif batik yang dicat warna merah itu terlihat rapuh dan nyaris roboh.
Beberapa bagian mengalami kerusakan. Seperti keramik bagian luar, plafon, cat yang asal-asalan bahkan beberapa bagian plafon di luar dan dalam hampir lepas, kemudian beberapa titik di plafon terlihat bekas rembesan air hujan.
Baca juga : Empat Bulan Diresmikan Syamsuar, Masjid di Siak Ini Sudah Mengkhawatirkan
Masjid Sultan Ismail Abdul Jalil Syah yang diresmikan oleh Syamsuar pada 19 Februari 2016 lalu seperti yang telah diberitakan sebelumnya baru sekitar empat bulan diresmikan kala itu kondisi masjid tersebut tak seindah namanya.
Jika sebelumnya kepala bidang tata ruang dan cipta karya Kabupaten Siak mengatakan kerusakan yang terjadi pada bangunan Masjid Sultan Ismail Abdul Jalil Jalaluddin Syah akan diperbaiki.
Baca juga : Angkat Bicara, Ini Penjelasan PU Siak soal Masjid yang Dituding Dibangun Asal-asalan
Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PU Kabupaten Siak Basriansyah mengatakan, beberapa kerusakan yang terjadi di masjid tersebut sudah diperbaiki oleh pihak kontaktor.
Karena disebutkannya, masa pemeliharaan masjid oleh kontraktor masih berlangsung hingga Juni 2016 mendatang.
“Beberapa kerusakan seperti kebocoran sudah kita sampaikan dan diperbaiki. Yang jelas kita akan cek lagi keadaan seluruh bangunan masjid. Karena kontraktor masih memiliki tanggung jawab hingga Juni ini,” jelas Basriansyah pada waktu lalu.
Namun miris, kini masa perawatan pihak kontraktor telah habis bulan Juni lalu, sedangkan saat dilihat ulang Masjid itu semakin memprihatinkan saat disentuh dinding motif itu sangat rentan, hal ini tentu membahayakan jama’ah yang datang.
Dengan demikian diklaimnya adanya perbaikan oleh pihak yang terkait ternyata tidak terlihat nyata.
Penulis : Ely