BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Dua kawasan yang masuk dalam pencanangan pembangunan pemerintah hingga saat ini masih dalam proses. Meski secara rill, masyarakat belum melihat secara utuh progres perkembangannya.
Kedua kawasan yang masuk dalam konsep pengembangan saat ini adalah Pekansikawan (Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan) dan kawasan industri Kuala Enok. “Kalau kita berbicara soal Pekansikawan hanya masalah perputaran uang antar daerah saja. Tapi kalau kawasan Industri Pelabuhan Kuala Enok sangat erat kaitannya dengan nasib perekonomian daerah,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Ijazi, dalam pertemuan tertutup di kantor Gubernur Riau, Rabu (14/09/2016).
baca: Rapat PT Pelindo I Berlangsung Tertutup, Pemprov Tawarkan Master Plan Industri Kuala Enok
Jika ada empat daerah yang dilibatkan dalam pengembangan Pekansikawan, ada tiga daerah yang akan merasakan dampak dari pengembangan kawasan industri Kuala Enok. Yakni, Kabupaten Indragiri Hilir sendiri, Kabupaten Inhu dan Kuansing.
Daerah-daerah ini akan menjadi bagian penting terhadap dampak dari hadirnya kawasan industri tersebut. Pihak PT Pelindo I sudah dipercaya pemerintah untuk mengelola pelabuhan ini. Sementara untuk kawasan industri akan ada beberapa Badan Usaha Milik Daerah yang ikut mengelola.
Sejauh ini, rencana pembangunan kawasan ini masih dalam tahap pengajuan dan pembahasan masterplan. Selain dari Pemerintah Provinsi Riau, dari pihak PT Pelindo I juga melakukan beberapa tawaran konsep pengelolaannya.
“Kami juga ingin melihat sejauh mana kesiapan dari daerah sendiri. Masalah kawasan industri Kuala Enok sangat berhubungan dengan perkembangan ekonomi bisnis di daerah ini,” sambungnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Inhil Said S mengatakan, masalah yang kini tengah dipikirkan pemerintah, bagaimana mengawali pembangunan infrastruktur didaerah penuh gambut itu. Sehingga dianggap menjadi kendala yang cukup berarti dalam pembangunan dan membutuhkan biaya besar.
“Kawasan industri seperti ini memang sudah sangat lama kami nantikan tentu saja dalam pengembangan perekonomian. Tapi, kami baru bisa membangun kalau pelabuhan itu sudah bisa dimanfaatkan,” sambungnya.
Dia menambahkan, sudah sejak lama, disepanjang sungai Indragiri itu selalu terlihat pemandangan peti kemas dan kapal-kapal pengangkut barang dalam jumlah besar. Melihat hal ini, dapat disimpulkan, bahwa sudah sejak lama pihak swasta melirik daerah tersebut sebagai kawasan yang berpotensi besar dalam pengembangan industri.
Seperti yang diinformasikan sebelumnya, rapat tertutup itu dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Ijazi, dan hadir juga Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setdaprov Riau Masperi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau M Firdaus dan dari pihak PT Pelindo I sendiri, serta SKPD yang berkaitan dan BUMD PIR.
Penulis: Melba