BERTUAHPOS.COM (BPC), JAKARTA – PT Bank syariah Mandiri (BSM) resmi menjadi bank syariah penampung dana pelaksanaan kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty). Pengesahan ini ditandai dengan kesediaan anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (Persero) menjadi bank persepsi.
“Ini menjadi alternatif bagi wajib pajak yang ingin mengelola asetnya secara syariah. BSM akan tunduk atau mematuhi Undang-Undang mengenai pengampunan pajak dan Peraturan Menteri terkait clue investasi dan pengelolaan dana repatriasi aset,” kata Direktur Utama BSM, Agus Sudiarto, yang dilansir dari Dream, Selasa (19/07/2016).
Agus mengatakan bank syariah ini merupakan 19 bank pemerintah, swasta, dan asing beserta puluhan lembaga manajemen investasi dan perusahaan sekuritas yang menjadi pintu masuk utnuk masuknya dana repatriasi aset wajib pajak dari luar negeri. Dia menekankan keamanan nasabah dari penunjukan bank persepsi itu.
“Yang paling utama adalah menjaga kerahasiaan data dan keamanan para nasabah,” kata Agus.
Sekadar informasi, Direktur Jenderal Pengelolaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, bank persepsi harus memenuhi persyaratan, seperti banknya tergolong bank BUKU III atau IV, telah memiliki izin sebagai lembaga trustee, izin sebagai bank kustodian, atau bank yang memiliki layanan pengelolaan rekening dana nasabah.
Bank persepsi harus menjaga kerahasiaan data nasabah, dan berkoordinasi dengan OJK dan Kemenkeu untuk menjaga agar dana repatriasi tersebut berada di Indonesia selama minimal tiga tahun. Adapun instrumen investasinya disesuaikan dengan produk yang dimiliki setiap bank atau lembaga investasi namun objek investasinya tetap di Indonesia.
Untuk bank, instrument gateway bisa berupa tabungan, giro dan deposito. Adapun instrument investasi bisa obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Selain itu, Agus mengatakan BSM juga menjajaki instrumen berupa mudharabaha muqayyadah on balance sheet atau investasi terikat dan juga private placement pada Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Agus mengatakan BSM siap bekerja sama dengan wajib pajak akan merepatriasi aset ke Indonesia setelah semua infrastrukturnya siap.
“Mudah-mudahan dana repatriasi dapat meningkatkan bisnis perusahaan dan ekonomi dalam negeri,” kata dia.