BERTUAHPOS.COM (BPC) – Surplus neraca perdagangan RI kembali tertekan pada semester I-2016, di mana surplus tercatat 3,59 miliar dollar AS, lebih rendah dibandingkan surplus neraca perdagangan pada 2015 sebesar 4,47 miliar dollar AS.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara menjelaskan, 70 persen dari ekspor Indonesia adalah komoditas berupa hasil tambang, perkebunan, dan minyak. Sehingga, rendahnya harga komoditas barang-barang tersebut pastinya akan menentukan kinerja ekspor Indonesia.
“Memang harga komoditi, baik minyak maupun tambang dan perkebunan pasti menentukan bagaimana kinerja dari ekspor Indonesia. Kalau kita lihat surplus itu juga bisa terjadi karena emang impor yang masih turun,†kata Mirza di kantornya di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Dengan demikian, imbuh Mirza, ada fenomena yang kini tengah dicermati bank sentral. Salah satunya adalah harga komoditas, seperti misalnya kelapa sawit, karet, maupun batu bara mengalami kenaikan secara year to date dari Januari hingga penghitungan bulan terakhir.
Ia menyimpulkan, bila dilihat dari sisi harga komoditas, belum terjadi perbaikan yang signifikan antara lain pada komoditas tambang, minyak, maupun perkebunan. Dengan demikian, ini bisa mempengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia.
Sumber: kompas.com