BERTUAHPOS.COM (BPC), SIAK –  Elephant conservation, kawasan konservasi Pusat Latihan Gajah (PLH), disini bisa menjadi tempat refrensi bagi anda dan keluarga serta rekan-rekan anda  untuk dapat mengenal lebih dekat sang gajah yang ada  dikawasan taman hutan raya (tahura) Sultan Syarif Hasyim kecamatan minas, selain sebagai tempat edukasi PLG ini bisa menjadi tempat rekreasi anda bersama keluarga, dan para sahabat. Yapz.. jika anda ingin mengunjungi kawasan ini anda bisa masuk dari Jalan Raya Minas.
Pengunjung nantinya akan diberi petunjuk berupa plang nama yang bertuliskan Pusat Latihan Gajah Minas, Elephant Conservation. Enam kilo meter jarak yang ditempuh untuk bisa sampai ke PLG ini, namun anda tidak perlu khawatir tersesat menuju kawasan, sebab disepanjang jalan persimpangan akan ada petunjuk mengarah ke area PLG.
Pada kunjungan beberapa waktu lalu bertuahpos bersempatan mengikuti aktifitas para Mahot dalam melatih dan merawat gajah, dimana gajah-gajah yang telah terlatih dan jinak ini memiliki satu sampai dua mahot, dan gajah-gajah yang ada di PLG ini juga telah di beri nama. Uniknya gajah-gajah ini dalam pemberian nama terinspirasi dari apa yang sedang trend pada saat itu, salah satunya ialah Diego, selain gajah yang paling kecil atau muda, nama ini diambil dari nama pemain bola. Diego juga satu-satu diantara gajah yang ada sebagai  putra daerah, ia lahir di PLG pada tahun 2009 dari Induknya yang bernama Fera.
Aktifitas para mahot dipagi hari pukul 09.00 Wib dengan membawa Gajah ke Sungai untuk dimandikan, minggu itu (red) PLG sedang di guyur hujan, sehingga yang biasanya pada pukul 07.30 sudah dimandikan sempat terundur. “biasanya jam 7.30 kita sudah di sungai memandikan, dan dibawa kehutan untuk di anggon, yah walaupun di guyur hujan gajah-gajah ini tetap mandi, sebab dikandang dia mainan lumpur,â€ujar Deby selaku mahot kepada bertuahpos.
berperan seolah-olah seperti penggembala yang ingin memandikan, kami pun menggiring Budi, Robin, Diego, Jeki , angga, Indah dan Nia kesungai di bawah bukit. Sebab walau tubuh mereka diguyur hujan, gajah-gajah itu tetap harus dimandikan. Dengan piawainya sang gajah dan mahot,  sesekali itu pula Gajah tunjukan kebolehannya dalam menyembur Air. Â
Setelah dimandikan bertuahpos sempat merasakan naik dipunggung Robin untuk di anggon. Walau ada rasa was-was namun Mahot meyakinkan bahwa Gajah sudah sangat terbiasa dengan manusia. Di bawa kehutan untuk di anggon agar sang gajah dapat dengan leluasa mencari rerumputan yang ada dihamparan hutan. Setelah di anggon nantinya sang mahot kembali mengambilnya disore hari menjelang pukul 16.00 wib.
“Setelah di anggon kita jemput lagi untuk dimandikan,  lalu dikembalikan kekandang dan diberi makan, makanan ini berupa pelepah sawit dan pelpah pisang,â€sebutnya.
Disisi lain Mukti selaku Staf Tim Medis dalam menjaga kesehatan Gajah selalu di berikan vitamin, dan juga obat cacing  sebulan sekali. Adapun dalam pengontrolan makanan masing-masing gajah memiliki jumlah yang berbeda, hal ini disesuaikan dengan postur tubuh si gajah.
 “Pemberian vitamin dan obat cacing sebulan sekali, selain itu untuk makanan tambahan buah-buahan seperti nenas, papaya dan semangka serta buahan yang mengandung serat airnya, lalu seminggu se kali kita beri supplement berupa campuran dedak, beras dan juga gula jawa untuk menjaga kesehatan gajah,â€terangnya.
Adapun ciri-ciri gajah yang sedang tidak sehat yakni, gajah kelihatan lemas, kurang nafsu makan sehingga peran Mahot dan juga para tim Medis ini saling kompak.. “jika kita sudah temui cici-ciri tidak sehat maka dengan cepat lapor ke medis untuk diberi penggobatan,â€sebutnya.
Terjaganya kesehatan gajah dan kelestarian hewan berbadan besar ini adalah hal yang selalu dilakukan PLG. Selain tempat ini bisa menjadi rekreasi anda bersama rekan-rekan, tempat ini juga bisa dijadikan tempat edukasi bersama anak-anak untuk mengenal lebih jauh tentang gajah.
 Semoga anak cucu kelak masih bisa melihat hewan yang satu ini. Jangan sampai punah dan hanya tinggal dongeng semata.
 Penulis : Ely
Â