BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Meskipun saat ini harga daging sapi relatif normal dan pasokan daging masih terpenuhi. Ada kalanya para pedagang daging sapi dibeberapa pasar mengalami kekurangan pasokan daging sapi.
Jika pasokan daging sapi berkurang, lantas apa yang dilakukan para pedagang daging sapi? sementara setiap harinya kebutuhan daging tetap harus terpenuhi, sebab masih ada tukang sate, bakso, rumah makan ataupun restoran yang selalu membutuhkan daging sapi.
Mensiasati hal tersebut, Nazirman pedagang daging sapi pasar Kodim mengaku harus membeli sapi dari para peternak sapi rumahan atau para petani yang berternak sapi. Biasanya sapi yang diternakkan adalah jenis sapi Bali yang harganya tidak sebanding dengan dagingnya. Jika dibandingkan dengan daging sapi import yang biasa mereka jual, harga tersebut jelas sangat jauh berbeda.
( Baca:Harga Daging Sapi, Ayam dan Ikan Pekan Ini)
“Bedanya jelas lebih untung sapi import selain dagingnya lebih banyak, harga modal yang kita keluarkan juga tidak semahal daging sapi Bali yang dagingnya lebih sedikit,” kata Nazir.
Biasanya jika pasokan sapi berkurang, para pedagang daging sapi sengaja patungan membeli satu ekor sapi kemudian dagingnya dibagi sesuai dengan berapa modal yang dikeluarkan.
“Modalnya saja Rp 110 per kg, tidak heran kalau harga jual bisa sampai Rp 130 atau 140 per kg,” kata Nazirman, Senin (11/4/2016).
Alasan para peternak sapi lebih memilih sapi bali untuk dikembang biakkan, karena sapi Bali lebih mudah dalam hal perawatan dan dapat dengan cepat menyesuaikan iklim di Pekanbaru yang relatif panas.
Imam peternak sapi di daerah kulim mengatakan, selain lebih mudah dalam hal perawatan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangbiakkan sapi ini juga relatif lebih murah.
“Sapi bali itu, makannya gampang. Bisa kita lepaskan di lahan yang luas dan banyak rumputnya, tapi memang badannya lebih kecil. sementara sapi Impor merawatnya cukup mengeluarkan banyak biaya, sebab makannya tidak bisa sembarang rumput, harus rajin diberi makan dedak, dan rumput gajah khusus makanan sapi. Selain itu rutin diberi vaksin juga agar tidak cepat kena penyakit, tapi daging dan beratnya bisa dua kali dari sapi Bali dan biasanya jarang pedagang daging yang mau beli, yang beli itu rumah potong, nanti di rumah potong baru daging sapi impor akan di ecer kepada para pedagang daging sapi,” jelas Imam
Penulis: nova
  Â
Â