BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Komunitas Lesbi Gay Biseksual dan Transgander (LGBT) yang kini marak di tengah masyarakat tidak menutup kemungkinan juga hadir dalam kampus. Bahkan kampus yang notabenenya islam, misalnya Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska) di Pekanbaru.
Menurut wakil Rektor III UIN Suska Riau, Tohirin, pihak kampus tidak akan memberikan toleransi jika ada mahasiswanya yang ketahuan melakukan hubungan seks, baik berlainan jenis ataupun sesama jenis.
“Tidak hanya tertangkap melakukan hubungan suami istri di dalam kampus, di luar kampuspun, jika mereka benar statusnya sebagai mahasiswa kita tetap akan di drop out,” katanya kepada bertuahpos.com, Jumat (26/02/2016).
Dia menambahkan, kebijakan mengeluarkan mahasiswa yang melakukan mesum itu memang sudah diatur dalam kode etik mahasiswa. Saat ini, kampus itu juga sedang mewanti-wanti adanya pasangan penyuka sesama jenis dengan status mahasiswa.
Kata Tohirin, dia juga menyadari bahwa tidak menutup kemungkinan komunitas-komunitas LGBT juga menyebar dan masuk dalam lingkungan kampus. Namun demikian pihak rektorat UIN Suska Riau belum menemukan, atau belum menerima laporan adanya mahasiswa mereka yang terlibat dalam komunitas itu. Termasuk belum menerima adanya laporan bahwa ada mahasiswa penyuka sesama jenis.
“Sampai sejauh ini belum dengar dan belum ada kalau di lingkungan kampus kita ada LGBT. Tapi sikap kita jelas karena kampus kita adalah kampus islam. Kami selaku rektorat memang tidak mentolerir adanya tindakan-tindakan seperti itu di lingkungan kampus kita,” sambungnya.
Dia menyebutkan bahwa kampus UIN Suska Riau sejak awal sudah memberikan ancaman kepada mahasiswa untuk melakukan DO, kalau memang ada dan terbukti tindakan mahasiswa yang melakukan kelainan seksual.
Pihak kampus, berharap agar tindakan seperti itu tidak terjadi di kampus Islami Madani. Sebab perilaku seperti itu, jelas akan mencoreng nama baik kampus UIN Suska di mata masyarakat.
Tohirin menegaskan, seperti yang sedang hangat selama ini, kabar munculnya LGBT memang sempat mencuat setelah komunitas itu meminta hak sama seperti manusia lainnya kepada pemerintah. Namun demikian, tindakan tidak terpuji itu pada dasarnya bukan isu baru, bahkan bisa jadi komunitas itu beredar dalam kampus.
Penulis: Melba