BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Untuk tahun 2015, Badan Usaha Logistik Divisi Regional (Bulog Divre) Riau dan Kepulauan Riau (Kepri) telah menyalurkan raskin reguler 100 persen. Namun beberapa daerah di Provinsi Riau masih memiliki piutang raskin tahun 2015.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Operasional Bulog Riau Kepri, Tomy Despalingga, kepada kru bertuahpos.com. Pihaknya mencatat jumlah piutang raskin yang belum dibayarkan mencapai Rp 2,8 miliar. “Piutang itu masih dalam proses pelunasan. Dari data terakhir untuk Riau daratan masih ada piutang raskin 2015 senilai Rp 2,8 miliar,” ujarnya di ruang kerja, Rabu (06/01/2016).
Tomy menyampaikan piutang raskin 2015 tersebar di 12 kabupaten dan kota di Provinsi Riau. “Kuansing ada, Rohul (Rokan Hulu), Kampar juga. Yang paling tinggi hingga di sub divre Bengkalis yang membawahi tiga daerah Bengkalis, Meranti, dan Siak, piutangnya Rp 1,31 miliar. Tetapi semua piutang sedang dalam proses pelunasan,” katanya.
Tomy mengharapkan pemerintah daerah bisa memerintahkan pada petugas kelurahan membayarkan hutang tersebut kepada pihaknya. Sehingga penyaluran raskin pada 2016 tidak terhambat, sebab pihaknya tidak akan salurkan raskin bila piutang yang ada belum lunas. “Karena dengan piutang yang besar sangat mempengaruhi operasional bulog sendiri. Tentunya kita harap piutang ini segera dilunaskan,” sebutnya. (baca: Bulog Riau Kepri Belum Terima Data Penerima Raskin 2016)
Bila piutang tak kunjung dilunaskan dikhawatirkan wilayah Riau rawan gejolak harga beras. Disebabkan jika realisasi raskin tertahan maka masyarakat kecil sebagai Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) program ini akan membeli beras komersil, sehingga mengganggu kestabilan harga akibat pasokan beras komersil berkurang.
Untuk pagu raskin tahun 2016, Tomy menyebutkan masih menanti Surat dari pemerintah pusat. “Jumlah pagu dan RTSPM tahun 2016 memang kita belum dapat. Tetapi dari informasi yang saya dapat jumlahnya tidak berubah dari tahun sebelumnya,” kata Tomy.
Untuk stok beras di gudang-gudang Bulog Riau Kepri saat ini masih ada 25 ribu ton. Dengan perkiraan ketahanan pasokan hingga lima bulan ke depan. “Untuk stok cadangan beras yang ada di bulog aman. Dan kita juga masih menambah 11 ribu ton lagi beras impor. Jadi tidak perlu khawatirlah,” katanya.
Bila harga beras dipasaran melonjak tidak stabil pihaknya akan langsung melakukan operasi pasar (OP). “Tentunya dengan berkoordinasi pihak Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) di kabupaten atau kota di Riau,” tuturnya. (Riki)