BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Angka pergerakan ekonomi Riau tahun 2015 semakin tak menggembirakan. Kontraksi atau pertumbuhan negatif penurunan itu bahkan terjadi sejak tahun 2010 lalu.
Wakil Ketua Umum Kamar Dangang Industri (Kadin) Riau, Bidang Ekonomi dan Kerjasama, Viator Butarbutar mengatakan, kontraksi ekonomi itu sungguh terasa. “BPS Riau juga mencatat tren penurunan itu,” katanya, Rabo (18/11/2015).
Dalam lima tahun terakhir, pada 2011 pertumbuhan ekonomi masih berada pada angka diatas rata-rata nasional yaitu 5,57 persen tahun 2012 hingga 2014 tren pelemahan ekonomi menyentuh angka 2,62 persen pada tahun 2014.
Penurunan angka pertumbuhan utama masih didominasi sektor primer, khusunya sub sektor perkebunan, kehutanan dan pertambangan Migas. Namun demikian identifikasi kecenderungan penurunan itu juga terjadi pada sektor hotel dan restoran serta jasa keuangan dan asuransi.
“Khusus kondisi 2014 hingga 2015, hal yang sangat dikhawatirkan telah terjadi. Mungkin belum pulih hingga awal tahun 2016,” sambungnya.
Viator mengatakan, sektor pertanian mengalami kontraksi year on year pada triwulan pertama 2015, bahkan kontraksi itu berjalan hingga semester II 2015, dibandingkan periode sama tahun 2014. Nyatanya pada triwulan ke III semakin tumbuh negatif sebesar 9,37 persen.
Pukulan berat itu terjadi disektor pertambangan yang mengalami penurunan penurunan absolut drastis, dari nilai PDRB sekitar Rp 70 triliun pada triwulan I di tahun 2014, menjadi Rp 48 triliun pada triwulan I 2015. Pada triwulan ke III sektor pertambangan penggalian mengalami pertumbuhan negatif sebesar 5,94 persen dibanding tahun 2014.
“Jika ditelisik lebih jauh kinerja perekonomian Riau dengan penggunaannya, yang paling terpukul adalah kegiatan ekspor,” sambungnya. (Melba)