BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Riau menolak rencana kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi tarif listrik.
Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Riau Apindo, Wijatmoko Rah Trisno mengatakan, bahwa kebijakan pemerintah akan mencabut subsidi listrik dipastikan akan mengancam sektor bisnis, terutama di Riau. “Sikap kita menolak pencabutan subsidi listrik,” katanya kepada bertuahpos.com, Senin (02/11/2015).
Dia menyebutkan sektor bisnis yang sangat merasakan dampak dari kebijakan itu adalah sektor tekstil dan germen. Apindo Riau secara terang-terangan meminta kepada pemerintah untuk melakukan peninjauan ulang terhadap kebijakan itu.
Kata Wijat, dalam situasi perekonomian yang yang memprihatinkan seperti ini, pemerintah seharusnya bersikap pro terhadap pengusaha, upaya itu dilakukan untuk memberikan stimulus kembali agar kondisi perekonomian membaik. Menurutnya, saat ini saja sektor bisnis sudah memiliki beban besar terhadap biaya listrik. “Sebab jika sektor ini terancam bukan tidak mungkin menimbulkan phk karyawan,” katanya.
Pencabutan subsidi listrik kepada sebanyak 23 juta pelanggan golongan 450 VA-900 VA sebelumnya memang dikhawatirkan akan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kebijakan ini paling parah adalah akan menjatuhkan 5 juta masyarakat ke dalam jurang kemiskinan.
Menurut Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), dari 48 juta pelanggan atau rumah tangga golongan 450 VA-900 VA, sebanyak 24,7 juta yang masih akan memperoleh subsidi dari pemerintah.
Golongan itu dikategorikan masyarakat rentan miskin dan miskin. Dari 23 juta pelanggan yang kena getah pencabutan subsidi listrik, sebanyak 3 juta sampai 5 juta pelanggan golongan 450 VA-900 VA akan jatuh ke kelompok rentan miskin. (Melba)