BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau hingga saat ini belum bisa memberi jawaban kapan bencana kabut asap di Riau berakhir.
Menurut Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, meski upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan telah dilakukan, dengan menurunkan tim Satuan Tugas (Satgas), tetap saja kondisi di Riau masih terpapar asap.
“Memang sama-sama kita ketahui Sumatra Selatan memang masih tinggi penyumbang titik api. Tapi asapnya ke kita juga,” katanya, Senin (19/10/2015).
Meski nada bicara Andi Rachman terdengar pasrah, namun demikian upaya pencegahan kembalinya terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau tetap akan dilakukan. Salah satunya dengan cara melakukan koordinsi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, untuk mencari permasalahan hulunya.
Dia menjelelaskan bahwa, salah satu tujuan untuk mengumpulkan pengusaha sawit dan hutan tanaman industri di Riau untuk memberikan gambaran ulang bahwa upaya pencegahan penting melibatkan berbagai pihak.
Badan Meteorologi Klimatorlogi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru sudah mengeluarkan rilis bahwa pada bulan Februari 2016 mendatang, Provinsi kembali memasuki musim panas.
Dalam pesan singkatnya bersama Siti Nurbaya Bakar tadi pagi, Andi Rachman mengaku bahwa pemerintah pusat untuk sementara ini hanya bisa memberikan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Riau. “Beliau mengapresiasi, karena memang karhutla harus segera diantisipasi,” tambahnya.
Upaya lain yang bisa dilakukan, kata Andi Rachman, kemungkinan besar pada pertengahan November ini akan ada kebijakan baru yang dikeluarkan Menteri LHK. Peraturan itu mesih terkait soal kabakaran hutan dan lahan. “Kami sadar, bahwa pencegahan harus dilakukan. Sebab kalau sudah seperti ini biayanya mahal,” sambung Andi Rachman. (Melba)
Â