BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU– Perkembangan teknologi  saat ini diikuti dengan perkembangan layanan perbankan yang berbasis  teknologi, layanan perbankan yang biasa disebut e-Banking sangat rentan akan risiko. Untuk meminimalisir risiko penggunaan layanan e-Banking Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengundang 118 Direktur Utama bank-bank di Indonesia termasuk Bank Riau Kepri untk menghadiri Seminar Nasional dan Peluncuran Buku Bijak Ber-eBanking di Hotel Borobudur Jakarta pada Senin (14/09). Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari dan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Eka Afriadi.
Nelson Tampubolon, SE, MS Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan, membuka acara dengan memberikan sambutan dan menyerahkan buku Bijak Ber-eBanking secara simbolis kepada perwakilan manajemen Bank yang hadir.
“Perkembangan Teknologi diikuti dengan pelayanan perbankan berbasis teknologi namun risiko yang dihadapi juga ikut berkembang bagi perbankan” ini disampaikan Nelson Tampubolon saat memberikan sambutan. Nelson menambahkan pertemuan yang di laksanakan OJKÂ ini diharapkan agar seluruh perbankan secara keseluruhan bekerjasama dan mengambil langkah mengatasi permasalahan terutama dalam kejahatan teknologi layanan perbankan.
Selanjutnya diadakan diskusi panel dengan pembicara antara lain Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Irwan Lubis, Direktur Utama Bank Mandiri Dudi G. Sadikin dan Praktisi TI Budi Rahardjo MSc.PhD.1
Ditemui usai acara Direktur Utama Bank Riau Kepri DR. Irvandi Gustari sependapat dengan Nelson Tampubolon terkait penggunaan teknologi di dunia perbankan termasuk Bank Riau Kepri. Beberapa layanan Bank Riau Kepri sangat bergantung dengan penggunaan teknologi, mobile banking, sms banking hingga core banking yang digunakan Bank Riau Kepri merupakan aplikasi dari perkebangan teknologi.
“Produk layanan Bank Riau Kepri yang selama ini hadir berupaya memberikan kenyamanan dan juga keamanan bagi nasabah”. DR. Irvandi menambahkan bahwa system security pada setiap layanan perbankan akan selalu ditingkatkan melalui Divisi TSI, sehingga keamanan nasabah terjamin dan terhindar dari pelaku kejahatan yang pintar memanfaatkan teknologi.
DR. Irvandi menyampaikan bahwa dengan eBanking maka akan membuka peluang dalam pengembangan bisnis, penambahan jumlah nasabah, penambahan layanan dan produk perbankan serta peningkatan fee based dan membuka peluang kerjasama dengan pihak lain. Nasabah Bank Riau kepri juga memperoleh manfaat dari eBanking yaitu efisien dalam biaya, real time, tidak ada batasan waktu dan tempat transaksi serta mengurangi penggunaan uang cash. “Kedepannya Bank Riau Kepri akan semakin fokus menggarap layanan eBanking yang aman bagi nasabah†tutup DR. Irvandi di akhir pembicaraan.
Saat ini perkembangan eBanking di dunia sangat pesat, ditahun 2012 transaksi perbankan e-Banking sebanyak 3.79 milyar transaksi dengan nilai sebesar Rp 4.441 triliun, tahun 2013 4.73 milyar transaksi dengan nilai Rp 5.495 triliun dan tahun 2014 sebanyak 5.69 milyar transaksi dengan nilai Rp 6.447 triliun. Tentunya ini menjadi peluang yang terbuka lebar bagi Bank Riau Kepri jika fokus menggarap layanan eBanking.