BERTUAHPOS.COM (BPC), PEKANBARU– Kabut asap yang melanda wilayah Sumatera masih tak kunjung hilang. Bahkan imbas dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) sebabkan para pendaki asal Riau menunda pendakian.
Seperti yang disampaikan, Syafrizal Hasbi, leader tim pendakian Rumah Jelajah Kita (Rujak) Rokan Hulu (Rohul). “Dampak kabut, trip ke gunung Mt. Marapi Sumatera di undur,” sebutnya, Kamis (10/09/2015).
Awalnya jadwal pendakian direncanakan pada Sabtu-Minggu (5-6 September 2015) lalu. Namun sebab kabut asap yang tebal bahkan kualitas udara memasuki level berbahaya di Riau, Hasbi bersama rekan memutuskan untuk mengundurkan jadi tanggal
12-13 September 2015.
Pertimbangan itu diambil demi keselamatan dan kenyamanan selama pendakian. “Insya Allah kalau kabut asap tidak tebal seperti sebelumnya, besok kita mulai berangkat,” katanya.
Pantauan bertuahpos.com, saat ini kabut asap sudah jauh berkurang dari dua hari yang lalu. Hal ini dikarenakan hujan lebat sempat turun mengguyur Riau, sehingga memadamkan titik api dan mengurangi asap.
Namun Papan Indeks Standar Pekanbaru (ISPU) yang berada di depan Kantor Walikota Pekanbaru menunjukkan kualitas tidak sehat. Bahkan Kabupaten Pelalawan masih memperpanjang libur anak sekolah sebab pekatnya asap dari kebakaran lahan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Kamis (10/09/2015) merilis ada 210 titik panas yang terdeteksi di wilayah Sumatera, dimana empat titik diantaranya
tersebar di Riau. Akibatnya, empat kota terpantau masih diselimuti asap pekat.
Empat kota di Provinsi Riau hingga Kamis pagi, masih diselimuti asap, diantaranya Pekanbaru (smoke) berjarak pandang 1.500 meter, Dumai (smoke) dengan jarak
pandang 300 meter, Rengat (smoke) berjarak pandang 200 meter, dan Pelalawan (smoke) dengan jarak pandang 100 meter. (Riki)