BERTUAHPOS.COM, BANGKINANG – Kondisi objek wisata stanum di Kabupaten Kampar semakin memprihatinkan. Bahkan tersiar kabar ada masalah internal di pengelola yang berbuntut pada nasib puluhan karyawannya yang tak mendapatkan gaji.
Â
Seperti diberitakan bertuahpos.com beberapa waktu yang lalu (Baca: Duh, Sembilan Bulan Pegawai Stanum Tak Bergaji) sekitar 30 karyawan yang bekerja di tempat tersebut belum menerima gaji selama 9 bulan. Kondisi ini pun membuat anggota komisi III DPRD Kabupaten Kampar, Maju Marapung angkat bicara.
Â
Saat ditemui di kantornya, Selasa (13/04/2015) Maju Marpaung menyampaikan beberapa hal yang harus di tanggapi, dia mengatakan untuk meninjau kasusnya terlebih dahulu.
Â
“Kita harus melihat dulu karyawan bekerja atau tidak. Kalau mereka bekerja sesuai ketetapan yang diberikan oleh perusahaan, maka wajib untuk di gaji,” tuturnya.Â
Â
Selain itu karyawan di sana terbagi atas outsourcing dan Buruh Harian Lepas (BHL). Ini juga harus jadi pertimbangan, berapa rinciannya. Termasuk yang outsourcing merupakan sistem kontrak, apakah kontrak habis atau belum.
Â
“Jadi kita tidak bisa mengambil keputusan secara sepihak. Kita harus mendata karyawan lebih detail, agar pihak terkait dapat memprosesnya. Tapi intinya setiap yang bekerja harus dibayar,” tegasnya. (yudha)