BERTUAHPOS.COM — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan rencana pemerintah pusat untuk melakukan hujan buatan di Riau guna mengatasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terus meluas.
Menurut Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghofur, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Riau ini, dijadwalkan akan dilaksanakan awal atau pertengahan April.
Dia menyebut, TMC penting untuk membantu hujan buatan di Riau, mengingat kondisi cuaca yang kering dan minim hujan belakangan ini berpotensi picu Karhutla, terutama di lahan gambut.
Sementara itu, walau Pemprov Riau telah ajukan bantuan helikopter patroli dan water bombing ke pusat, namun proses administrasi masih berlangsung. “Mengingat izin dan persiapan operasionalnya yang memerlukan waktu,” katanya, Jumat, 29 Maret 2024.
Jim juga menginformasikan bahwa hingga saat ini jumlah daerah di Riau yang berstatus siaga darurat Karhutla terus bertambah.
Kabupaten Kepulauan Meranti menjadi daerah terbaru yang menetapkan Status Siaga Karhutla, sehingga total sudah ada empat daerah di Riau yang telah mengambil langkah ini.
Selain itu, Kabupaten Pelalawan juga sedang dalam pembahasan untuk menetapkan status siaga darurat Karhutla.
“Upaya pengendalian Karhutla masih berlangsung di Dumai dan Meranti untuk proses pendinginan,” katanya.
Penanganan Karhutla Masih jadi Atensi Serius di Riau
Pj Gubri, SF Hariyanto, sebelumnya telah memberikan instruksi tegas kepada para bupati dan walikota di Riau untuk mengintensifkan upaya pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah masing-masing.
Instruksi ini sebagai langkah proaktif menghadapi potensi ancaman kebakaran yang dapat mengganggu kesehatan, ekonomi, sosial, dan pendidikan.
Dia mengingatkan bahwa kebakaran tidak hanya merugikan kesehatan masyarakat akibat kabut asap, tetapi juga dapat merusak sektor ekonomi, sosial, dan pendidikan.
“Saya meminta kepada semua bupati dan walikota untuk menjaga wilayahnya masing-masing dengan baik, dan menghindari terjadinya kebakaran lahan yang dapat berdampak luas,” ungkap Pj Gubri belum lama ini.
Menurutnya, upaya pencegahan Karhutla bukan hanya tanggung jawab lokal, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama untuk mencegah dampak nasional dari kebakaran yang meluas.***