BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Apakah aksi boikot produk Israel (produk yang terkait dengan Israel) berhasil di Indonesia?
Aksi ini diawali dengan hadirnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023, yang diklaim telah memberi dampak signifikan terhadap upaya kebangkitan produk dalam negeri. Hal ini juga didukung dari data yang dikeluarkan oleh Halal Watch.
Gerbang Kebangkitan Produk Nasional (Pronas) dan Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YMKI) menyatakan apresiasi terhadap respons positif masyarakat—yang terlibat dalam aksi boikot produk Israel—sebagai bentuk perlawanan atas tindakan genosida Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut memberikan klarifikasi terkait penolakan terhadap kapal perdagangan Israel yang berpotensi berlabuh di Indonesia.
Dalam keterangan pers yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden pada 26 Januari 2024, Jokowi menegaskan bahwa pelabuhan-pelabuhan Indonesia tidak akan melayani kepentingan Israel.
Ketua Gerbang Pronas, Fuad Adnan, mengungkapkan bahwa penegasan Jokowi dan hasil survei Halal Watch semakin mengkonfirmasi bahwa boikot produk Israel dan dukungan terhadap produk lokal telah meresap dalam masyarakat.
“Hasil survei ini membuktikan efektivitas kampanye anti-produk Israel dan kesadaran konsumen untuk lebih tegas dalam mengecam tindakan Israel di Palestina,” ujarnya.
Fuad menambahkan bahwa keberhasilan kampanye ini tidak terlepas dari upaya masyarakat sipil dan organisasi Islam yang secara aktif menjelaskan keterkaitan produk-produk dengan Israel.
Upaya ini telah mendorong masyarakat untuk lebih peduli dan sadar, memilih produk lokal-nasional sebagai bentuk sikap tegas menentang kejahatan Israel di Palestina.
Dengan demikian, respons positif ini mencerminkan kesadaran masyarakat yang semakin tumbuh terhadap isu-isu global, dan dukungan produk lokal sebagai langkah nyata dalam mengekang tindakan Israel di tingkat internasional.***