BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Soal jalan rusak di Riau masih jadi pekerjaan rumah bagi Pemprov dan Pemkab, dan hingga kini belum terselesaikan.
Padahal, infrastruktur jalan yang memadai menjadi urat nadi perekonomian masyarakat. Hingga kini, keluhan soal jalan rusak di Riau masih terjadi, salah satu yang menjadi sorotan belakangan ini yakni kondisi jalan rusak di lintas Mahato, Rokan Hilir (Rohil).
Gubernur Riau, Edy Natar Nasution membeberkan, aktivitas kendaraan tonase besar yang kelebihan muatan menjadi salah satu penyebab jalan rusak di Riau, dan hal ini bukan lagi rahasia umum.
“Dari hasil identifikasi banyak kendaraan perusahaan yang melebihi tonase melintas di jalan tersebut,” ungkapnya.
“Ini juga ada masalah ketidakadilan dalam hal tanggung jawab. Giliran perbaikan sepenuhnya jadi tanggung jawab Pemda. Sementara APBD kita terbatas. Kan nggak adil,” tegasnya.
Ia turut menyoroti soal keberlanjutan kegiatan usaha perusahaan yang diduga beroperasi tanpa adanya Hak Guna Usaha (HGU) di sebagian kegiatan operasional mereka.
Hal itu, kata dia, bahkan turut berkontribusi terhadap jalan rusak di Riau. “Padahal begitu banyak perusahaan yang diduga tidak memiliki HGU namun tetap beroperasi dan hingga kini mereka menikmati hasilnya tanpa membayar pajak,” tuturnya.
Namun di sisi lain, masyarakat yang taat bayar pajak justru menjadi korban, dan harus bersusah payah melintasi jalan rusak. Oleh sebab itu, dia menilai perlu ada tindakan hukum tegas terhadap persoalan ini.***