BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Alnofrizal sangat yakin masih banyak ASN yang bermasalah dengan netralitasnya, dalam menghadapi Pemilu 2024. Ketua Bawaslu Provinsi Riau itu, menekankan bahwa masalah netralitas ASN di Riau, perlahan terbuka setelah semakin banyaknya kasus yang terungkap.
Hal ini semakin memperkuat bahwa netralitas menjadi masalah paling pokok, yang berpotensi menjerat ASN—sebagai abdi negara—di Pemilu 2024, sehingga integritas mereka dipertaruhkan.
Di kasus terbaru—dalam patroli pengawasan pemilu—mendapati seorang oknum camat di Kabupaten Siak, diduga telah melakukan pelanggaran. Alnof bercerita, oknum itu mengumpulkan perwakilan dari Badan Pengawas Desa (BPD) di sebuah kedai kopi, dan mereka berbicara tentang arah dukungan ke salah satu calon legislatif.
“Itu sekitar 15-16 Desember lalu, kami (Bawaslu) sudah terima sejumlah barang bukti termasuk rekaman suara,” katanya, Kamis, 21 Desember 2023.
Setelah dilakukan penelusuran terhadap beberapa bukti, Bawaslu memutuskan bahwa apa yang dilakukan oknum camat adalah pelanggaran. “Selanjutnya akan dilaporkan ke KASN.”
Cerita seperti ini, bukan cuma ada di Siak, tapi juga di Indragiri Hilir (Inhil) yang melibatkan oknum Kepala Dinas, dan seorang camat Kuansing. Bawaslu memastikan, semua kasus pelanggaran netralitas ASN itu, tengah diproses dan ditindaklanjuti, dan berpotensi dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan disiplin ASN.
Dia menyadari, upaya pengawasan tak mungkin bisa hanya mengandalkan Bawaslu. Seluruh elemen masyarakat didorong untuk turut serta mengambil bagian, dan bertindak atas setiap potensi pelanggaran netralitas, demi terwujudnya Pemilu jujur dan adil.
Menurutnya, ini soal integritas, maka tak hanya pejabat menjunjung tinggi hal itu. Tapi juga masyarakat. Kata dia, integritas ada dalam masyarakat yang bermarwah, untuk kepentingan bersama yang lebih besar, dan bagian dalam proses demokrasi.***