BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Sejumlah penjual buah semangka di Pekanbaru menyatakan, sejauh ini penjualan buah semangka di kota ini masih tetap stabil. Meskipun isu perang Israel dan Palestina mencuat, namun belum terlihat dampak signifikan terhadap peningkatan atau penurunan penjualan buah semangka.
“Masih sama seperti biasanya,” kata ujang, seorang penjual buah semangka di Panam, Pekanbaru, kepada Bertuahpos.com, Senin, 13 November 2023.
Di sini, rata-rata per kilogram buah semangka di jual seharga Rp7.000. Dia mengaku, memang ada beberapa pembeli yang beli semangka dalam jumlah banyak, untuk dibagikan kepada masyarakat sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina.
“Tapi secara keseluruhan, penjualan buah semangka masih sama seperti biasanya. Karena konsumsi masyarakat umum juga tidak meningkat,” tambahnya.
Sama halnya dengan Suryadi, penjual buah semangka di Jalan Hang Tuah Pekanbaru, juga menuturkan situasi serupa. Harga per kilo buah semangka yang dijualnya saat ini Rp8.000. Meskipun isu Palestina sesekali mempengaruhi beberapa pembelian dalam jumlah besar. Namun, penjualan secara umum tetap stabil.
“Saat ini ketersediaan buah semangka masih terbatas, tetapi selalu ada,” ujar Suryadi. Di tengah isu global yang mungkin memengaruhi aktivitas ekonomi, penjual buah semangka di Pekanbaru tetap optimis menjalankan usahanya dengan harga per kilo yang stabil sebesar Rp7.000 hingga Rp8.000.
Buah Semangka: Icon Kesejukan Palestina yang Mendunia
Buah semangka, selain menjadi lezat di lidah, kini juga menjadi ikon kesejukan Palestina yang mendunia.
Meskipun berada dalam bayang-bayang isu konflik yang kompleks, buah semangka dari tanah Palestina diharapkan mampu membawa kesegaran dan harapan bagi masyarakat setempat.
“Kami harap makna dari buah semangka benar-benar terwujud bagi tanah dan saudara-saudara kita di Palestina,” kata Khairi, salah seorang mahasiswa dari UIN Suska Riau, di Pekanbaru.
Dengan kulit hijau yang tebal dan daging merah yang manis, buah semangka menjadi simbol kekuatan dan ketahanan di tengah krisis kemanusiaan yang dihadapi rakyat di negara itu.
Beberapa petani buah semangka di Palestina bahkan menciptakan variasi buah dengan bentuk hati, sebagai ungkapan cinta dan perdamaian di tengah situasi sulit.
Para pebisnis lokal juga merangkul buah semangka sebagai alat solidaritas, dengan beberapa toko buah menggambarkan bendera Palestina pada kulit buah semangka.
Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat semangat persatuan dan dukungan internasional.
Meski terus berjuang di tengah krisis, buah semangka Palestina terus merayakan kehidupan dan keberlanjutan.
“Sebuah cerita yang memberikan makna baru pada buah yang sederhana, menjadikannya tidak hanya makanan lezat, tetapi juga simbol keberanian dan harapan di tengah cobaan,” kata M. Abqory Saputra, seorang warga di Pekanbaru.***