BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Presiden Iran Ebrahim Raisi mengutuk invasi yang dilakukan Israel ke Palestina secara membabi buta, yang disebut sebagai serangan balasan atas Hamas. Dia mengingatkan bahwa serangan Israel tak ubahnya perilaku Nazi.
Dia menegaskan, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 merupakan puncak reaksi terhadap kejahatan Israel yang dilakukan, terutama penodaan di Kompleks Masjid Al Aqsa. Serangan itu, kata Raisi, adalah bentuk “Protes terhadap tujuh dekade pembunuhan, penindasan dan ketidakadilan terhadap rakyat Palestina,” ujar kantor berita resmi Iran, IRNA.
Dilaporkan Al Arabiyah, Presiden Iran juga menuduh Israel melakukan kejahatan perang di Gaza dan menyuarakan penolakannya terhadap pengungsian warga Gaza yang telah diperintahkan oleh militer Israel. Hal ini tentulah sangat bertentangan dengan hukum internasional, dan kelompok relawan Palestina serta semua negara bebas di dunia akan menentang kejahatan ini.
Dalam laporan IRNA, Raisi dan Presiden Prancis, Macron terlibat dalam pembicaraan via sambungan telepon. Macron meminta agar Raisi menggunakan pengaruhnya untuk mengendalikan situasi. Namu Raisi mengatakan, “..kelompok perlawanan membuat tekad dan keputusan mereka sendiri.”
Macron memperingatkan potensi terhadap eskalasi konflik antara Israel dan Hamas, terutama di Lebanon. Hal ini berkaitan dengan hubungan Hizbullah dan Hamas, yang mana Iran dianggap punya tanggung jawab dan melakukan apapun agar gejolak regional dapat dihindari.
Ada banyak negara yang kaget dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, namun ada banyak rakyat di dunia yang mengutuk serangan balasan Israel yang lebih membabi buta ke Palestina. Ini bukan soal sikap atas invasi yang baru terjadi, tapi sikap atas tindakan Israel terhadap warga Palestina selama ini.***