BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Atlet Panjat Tebing di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) sangat minim perhatian dari Pemda setempat, terutama dari sisi ketersediaan fasilitas olahraga.
Kendati demikian, di tengah minimnya fasilitas itu tak membuat para Atlet Panjat Tebing di Kuansing patah arang. Sejumlah prestasi mengharukan nama daerah bahkan berhasil ditorehkan.
Kondisi ini tentu saja kontras dengan kondisi mereka saat ini, karena talenta mereka tak didukung dengan ketersediaan fasilitas yang memadai oleh Pemda Kuansing.
Terkait hal ini Pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kuansing angkat suara dan mendesak Pemda Kuansing untuk membangun dan menyediakan fasilitas penunjang, agar para atlet bisa maksimal berlatih.
Sekretaris Umum FTPI Kuansing R. Nofrinaldi Capunk kepada Bertuahpos.com, Rabu, 16 Agustus 2023, mengakui bahwa perhatian Pemda terhadap para Atlet Panjat Tebing terbilang sangat minim.
“Para atlet panjat tebing di Kuansing selama ini kesulitan karena minimnya fasilitas, bahkan untuk latihan saja mereka tidak bisa,” katanya.
Capunk menyebut, selama ini para Atlet Panjat Tebing di Kuansing sudah berkali kali memenangkan kompetisi.
Terakhir, Dinda Nafila, seorang Atlet Panjat Tebing asal Kuansing berhasil meraih emas dalam Kejurprov yang digelar di Pematang Reba, Inhu, pada 10-15 Agustus 2023 lalu.
“Bahkan Kuansing berhasil menjadi juara umum ketiga dalam kejuaraan itu. Namun faktanya, perhatian Pemda terhadap atlet ini sangat minim sekali,” tuturnya.
Padahal, kata dia, cabang olahraga panjat tebing masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional atau DBON.
Namun dengan tidak adanya venue panjat tebing sendiri, membuat para atlet tak bisa latihan dengan maksimal.
“Kami dari FPTI memohon kepada Pemda Kuansing sekiranya dapat membangunkan venue untuk panjat tebing. Karena panjat tebing masuk dalam Cabor Desain Besar Olahraga Nasional, dan Kuansing punya atlet – atlet yang bertalenta di bidang ini,” ungkap Capung. ***