BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Berangkat dari keinginan untuk memperbaiki image atau pandangan masyarakat terhadap pekerja di hotel, Yan bertekad membuat sekolah perhotelan di Pekanbaru. Dan harapannya terbukti melalui Institut Komputer dan Perhotelan Indonesia (IKPI) yang didirikannya tahun 2005.
“Alhamdulillan pada tahun 2005 berdiri sekolah perhotelan pertama di Pekanbaru dengan nama IKPI,” ujar pemilik nama lengkap Afriyendi Anas ini kepada bertuahpos.com, Kamis (29/01/2015).
Director IKPI dan Hotel Akasia Pekanbaru ini pun berbagi kisahnya. Keinginannya berawal saat ia masih bekerja di hotel sebagai accounting. Di situ ia melihat kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk di perhotelan di Riau kurang handal. Saat itu belum ada yang mempunyai skill seperti yang diharapkan, ditambah dengan pandangan masyarakat yang tabu terhadap orang bekerja di hotel.
“Kondisi ini membuat saya membulatkan tekad mendirikan sekolah perhotelan,” kenangnya.
Tidak hanya berhenti pada mendirikan sekolah perhotelan, yan terus memikirkan kemajuan pendidikan perhotelan guna dapat melahirkan SDM yang berkualitas dan memilki karakter yang baik.
Selang dua tahun setelah IKPI berdiri, tepatnya pada tahun 2007 ia mendirikan hotel dengan nama Hotel Akasia. Hotel ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dari siswa di IKPI.
“Jadi murid IKPI dapat langsung praktek untuk melayani tamu. Jadi mereka tidak hanya mendapat teori saja, dan ketika siswa kami keluar dari IKPI sudah memilki banyak pengalaman di dunia perhotelan,” terangnya.
Selain sebagai tempat praktek kerja, di Akasia juga bisa mendapatkan uang tambahan. “Dimana bagi siswa yang langsung terlibat dalam hotel Akasia juga diberikan uang saku. Jadi kami juga mengajarkan mandiri bagi siswa kami,” katanya.
Yan memegang motto, di IKPI kuliah singkat dan pasti kerja. Motto ini bukan isapan jempol karena siswanya hanya perlu satu tahun kuliah dan sudah menjadi SDM yang berkualitas.
Satu hal yang menjadi harapan Yan, yakni ketika siswanya keluar dari sekolah IKPI ini, dapat bekerja di tempat yang lebih baik dan menempati posisi yang strategis.
“Dan Alhamdulillah harapan itu sudah mulai terlihat, karena saat ini sudah banyak murid saya yang bekerja di hotel-hotel ternama di Pekanbaru,” sebutnya.
Yan menambahkan, membangun mainset atau merubah pola pikir masyarakat terhadap pekerja hotel, tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Usaha ini perlu kerja keras.
Di dunia perhotelan juga pada dasarnya memprioritaskan karakter SDM . Karena bisnis ini bekerja di Hospitality atau pada bidang jasa pelayanan, sehingga dibutuhkan karakter yang baik.
“Selain itu, seseorang yang ingin bekerja di hotel mesti harus menghilangkan rasa gengsi, karena rasa gengsi akan mengurangi kualitas pelayanan kepada tamu hotel,” sebutnya.
Karena itu ia pun berpesan untuk generasi muda khususnya di Riau. Jika ingin menjadi orang yang sukses mesti hilangkan rasa gengsi, karena rasa gengsi hanya menghabat rezeki. (yogi)