BERTUAHPOS.COM – Di Indonesia terdapat 10 kota tertua, bahkan ada yang usianya saat ini mencapai ribuan tahun.
Indonesia memiliki sejarah yang panjang, bahkan sebelum merdeka pada 17 Agustus 1945 Indonesia mengalami penjajahan hingga ratusan tahun.
Dilansir dari rumah.com, ada 10 kota tertua yang saat ini sudah berusia ribuan tahun dan dulu kalanya menjadi pusat pemerintahan kerajaan di masa lalu.
1. Palembang
Kota Palembang berdasarkan histori merupakan kota tertua di Indonesia. Berdasarkan perhitungan dari prasasti Sriwijaya yang dikenal sebagai prasasti Kedudukan Bukit, kota yang dikenal dengan makanan khasnya pempek ini berumur setidaknya 1337 tahun.
Menurut Prasasti yang berangka tahun 16 Juni 682. Pada saat itu oleh penguasa Sriwijaya didirikan Wanua di daerah yang sekarang dikenal sebagai kota Palembang.
Menurut topografinya, kota ini dikelilingi oleh air, bahkan terendam oleh air. Air tersebut bersumber baik dari sungai maupun rawa, juga air hujan. Karena kondisi inilah maka nenek moyang orang-orang kota ini menamakan kota ini sebagai Pa-lembang dalam bahasa melayu Pa atau Pe sebagai kata tunjuk suatu tempat atau keadaan sedangkan lembang atau lembeng artinya tanah yang rendah, lembah akar yang membengkak karena lama terendam air (menurut kamus melayu).
Sedangkan kalau menurut bahasa melayu-Palembang, lembang atau lembeng adalah genangan air. Jadi Palembang adalah suatu tempat yang digenangi oleh air.Kondisi alam ini bagi nenek moyang orang-orang Palembang menjadi modal mereka untuk memanfaatkannya. Air menjadi sarana transportasi yang sangat vital, ekonomis, efisien dan punya daya jangkau dan punya kecepatan yang tinggi.
2. Salatiga
Ada beberapa sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkapkan asal-usul Salatiga. Pertama, yang berasal dari cerita rakyat, prasasti, maupun penelitian dan kajian yang cukup detail.
Dari beberapa sumber tersebut Prasasti Plumpungan-lah yang dijadikan dasar asal-usul Kota Salatiga. Berdasarkan prasasti ini Hari Jadi Kota Salatiga dibakukan, yakni tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi ditetapkan dengan Peraturan Daerah Tingkat II Nomor 15 Tahun 1995 Tentang Hari Jadi Kota Salatiga.
Kota Salatiga memiliki slogan Salatiga hati beriman. Sedangkan yang paling dikenal adalah sebagai kota pendidikan, olah raga, perdagangan, dan transit pariwisata.
Sebagai kota transit pariwisata disamping sebagai kota pendidikan dan olahraga, karena kota Salatiga terletak di tengah-tengah kabupaten semarang dan dikelilingi Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Pegunungan Gajah Mungkur dan Gunung Ungaran, sehingga para wisatawan domestik diharapkan akan singgah di Salatiga.
3. Kediri
Kota Kediri lahir pada 27 Juli 879. Jadi, pada 2022, Kota Kediri berumur 1142 tahun. Dari sisi usia Kota Tahu Takwa ini sudah cukup senior di antara kota-kota lain di Jawa Timur. Sementara itu, Kota Kediri berdiri sebagai pemerintahan daerah (kota) berdasarkan UU nomor 16 Tahun 1950.
Jika mengacu pada UU tentang pembentukan Pemerintah Kota Kediri tersebut, saat ini Kota Kediri berumur 72 tahun.
Kota Kediri dengan sapaan populer Kota Tahu memiliki semboyan gagah perkasa. Djojo ing Bojo. Semboyan ini memiliki makna ”Mengalahkan Marabahaya”. Hingga kini, kota ini berkembang seiring meningkatnya kualitas dalam berbagai aspek, yaitu sistem pendidikan, pariwisata, perdagangan, birokrasi pemerintah, hingga olahraga.
Industri rokok Gudang Garam yang berada di kota ini, menjadi penopang mayoritas perekonomian warga Kediri, yang sekaligus merupakan perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Di bidang pariwisata, kota ini mempunyai beragam tempat wisata, seperti Kolam Renang Pagora, Water Park Tirtayasa, Dermaga Jayabaya, Goa Selomangleng, dan Taman Sekartaji. Di area sepanjang Jalan Dhoho menjadi pusat pertokoan terpadat di Kediri.
4. Magelang
Magelang, sebagai salah satu kota tertua di Indonesia memiliki hari jadi pada 11 April 907 Masehi. Usia tersebut didasarkan dari Prasasti POH, Prasasti Gilikan, dan Prasasti Mantyasih. Ketiganya merupakan prasasti yang ditulis di atas lempengan tembaga. Nama Magelang sendiri bertolak belakang dari berbagai sumber, seperti cerita rakyat, dongeng, legenda dan sebagainya.
Ada yang berpendapat bahwa nama Magelang itu berasal dari kisah datangnya orang Keling (Kalingga) ke Jawa yang mengenakan hiasan gelang di hidungnya. Kata gelang mendapat awalan “ma” yang menyatakan kata kerja memakai atau menggunakan, maka berarti “memakai gelang”. Jadi Magelang berarti daerah yang didatangi orang-orang yang menggunakan atau memakai gelang.
Adalagi yang berpendapat bahwa Magelang itu berasal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang oleh prajurit Mataram secara “temu gelang” atau rapat berbentuk lingkaran. Ada pula yang mengaitkan nama Magelang itu dengan kondisi geografis daerah Kedu “cumlorot” yang ternyata semakna dengan kata gelang.
Adalagi yang berpendapat bahwa Magelang itu berasal dari kisah dikepungnya Kyai Sepanjang oleh prajurit Mataram secara “temu gelang” atau rapat berbentuk lingkaran. Ada pula yang mengaitkan nama Magelang itu dengan kondisi geografis daerah Kedu “cumlorot” yang ternyata semakna dengan kata gelang.
Begitulah Magelang, yang kemudian berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi ibukota Karesidenan Kedu dan juga pernah menjadi ibukota kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan kota ini menjadi Kotapraja dan kemudian Kotamadya dan di era Reformasi, sejalan dengan pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah, sebutan kota madya berganti menjadi kota.
5. Banda Aceh
Kota ini dibangun oleh Sultan Johan Syah pada 1205 M, Banda Aceh kini telah berusia 813 tahun dan menjadi salah satu kota Islam tertua di Asia Tenggara.Banda Aceh merupakan salah satu kota Islam Tertua di Asia Tenggara.
Kota Banda Aceh juga memerankan peranan penting dalam penyebaran islam ke seluruh Indonesia. Oleh karena itu, kota ini juga dikenal sebagai Serambi Mekkah.
Saat ini, Kota Banda Aceh diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) sebagai pusat koleksi dan distribusi skala regional untuk produksi pertanian, pariwisata, dan perikanan laut.
Kota Banda Aceh juga termasuk ke dalam Kawasan Strategis Nasional KAPET Banda Aceh Darussalam. Potensi wisata yang terdapat di Kota Banda Aceh terdiri dari potensi wisata alam, wisata jejak historis bencana tsunami, wisata spiritual, serta wisata sejarah dan jejak purbakala.
6. Surabaya
Sejak awal berdirinya, kota ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan nilai-nilai heroisme. Oleh karena itu, cerita Sejarah Kota Surabaya kental dengan nilai kepahlawanan.
Nilai kepahlawanan tersebut salah satunya mewujud dalam peristiwa pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol pimpinan Kubilai Khan pada 1293. Begitu bersejarahnya pertempuran tersebut hingga tanggalnya diabadikan menjadi tanggal berdirinya Kota Surabaya hingga saat ini, yaitu 31 Mei.
Bukti sejarah banyak menunjukkan bahwa Surabaya sudah ada jauh sebelum zaman kolonial, berangka 1358 M dalam prasasti Trowulan I. Dalam prasasti itu tercantum bahwa Surabaya (Churabhaya) masih berupa desa di tepian sungai Brantas sebagai tempat penyebrangan penting sepanjang sungai Brantas.
Sementara itu, istilah Surabaya terdiri dari kata sura (berani) dan baya (bahaya), yang kemudian secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi bahaya yang datang.
Surabaya akhirnya dijadikan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Timur pada 1926. Kota Surabaya berkembang sangat pesat menjadi kota modern terbesar kedua setelah Jakarta.
7. Baubau
Kota Baubau merupakan salah kota di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.Baubau memperoleh status kota pada tanggal 21 Juni 2001 berdasarkan UU No. 13 Tahun 2001.Pada Perda tersebut juga ditetapkan bahwa hari jadi Kota Baubau pada tanggal 17 Oktober 1541. Kota ini berjuluk bumi seribu benteng.
Kota Baubau, di Pulau Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu kota prioritas dalam program kota pusaka Indonesia. Salah satu alasan ditetapkannya Baubau sebagai satu dari sepuluh kota prioritas dalam program tersebut yaitu kota ini memiliki kekayaan budaya dan sejarah yang tinggi, baik yang wujud maupun tak wujud.
Banyak lanskap sejarah di kota ini yang merepresentasikan empat periode yaitu pra kerajaan, kerajaan dan kesultanan, kolonial, dan pascakemerdekaan.
Lanskap sejarah yang memiliki nilai prioritas yang tinggi antara lain lanskap Benteng Sorawolio, Keraton Buton, serta Baadia dan sambali.
8. Ambon
Sejarah kota Ambon dimulai pada saat kedatangan orang-orang Portugis membangun benteng di pulau ini sebagai tempat beraktivitas dalam perdagangan dan penyebaran agama.
Pendirian kota Ambon berawal dari orang-orang Portugis, yang saat itu sedang berada dalam konflik politik dengan para penguasa kesultanan Ternate dan umat Islam di pantai utara Hitu.
Berikut fakta sejarah Kota Ambon:
Tercatat, Orang-orang Portugis pertama yang pernah mendarat di Ambon adalah Francisco Serrao bersama delapan orang anak buah kapalnya pada 1512.
Dalam perkembangannya daerah Kota Ambon kembali dibentuk berdasarkan surat Gubernur Provinsi Maluku tertanggal 1 Mei 1951 No. 2056/1/Bg segala alat-alat pemerintahan Daerah Maluku Selatan dulu ditarik ke atas, sambil menunggu pembentukan daerah daerah otonom di dalam daerah itu.
Pada akhirnya, Kota Ambon dibentuk, sebagai suatu daerah yang berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri setingkat dengan Kota Besar sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 22 tahun 1948. Sehingga sampai tahun 1950 pemerintahan Daerah di Kota Ambon dijalankan menurut ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang Negara Indonesia Timur No. 44 tahun 1950.
9. Tegal
Kota Tegal mulanya sebuah desa, namanya “Tetegual” yang pada 1530 telah menunjukkan kemajuannya dan termasuk wilayah Kabupaten Pemalang yang mengakui Trah (Kerajaan) Pajang.
Nama Tetegual diberikan seorang pedagang asal Portugis yaitu Tome Pires yang singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500 –an, kata Tetteghal memiliki arti tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian.
Sejarah asal-usul terbentuknya Kota Tegal tidak lepas dari seorang tokoh yang bernama Ki Gede Sebayu.
Namanya dikaitkan dengan trah Majapahit, karena sang ayah Ki Gede Tepus Rumput (kelak bernama Pangeran Onje) ialah keturunan Batara Katong Adipati Ponorogo yang masih punya kaitan dengan keturunan dinasti Majapahit.
Kota ini memiliki fokus pada bidang pertanian, tak dapat dilepaskan dari kondisi wilayah dan akar kesejarahan tlatah Kabupaten Tegal yang mengembangkan kapasitasnya selaku wilayah agraris
10. Padang
Jika ingin mengetahui sejarah Kota Padang maka terlebih dulu harus mengenal sejarah Minangkabau. Yaitu kira-kira abad ke-15 pada zaman Kerajaan Minangkabau dengan rajanya Adityawarman, saat itu Padang adalah pemukiman nelayan. Dalam tambo Minangkabau Padang disebut sebagai daerah rantau. Orang yang pertama kali datang berasal Kubung XIII Solok oleh Luhak Nan Tigo (Agam, Tanah Datar dan Limo Puluh Kota).
Namun ketika mereka sampai telah ada juga penduduk asli yang tidak beberapa orang, yang mereka sebut dengan orang-orang Rupit dan Tirau. Berarti dalam perluasan wilayah Kerajaan Minangkabau ini sebelum sampai ke Padang sebelumnya telah ada kelompok-kelompok masyarakat tersebut.
Padang menjadi daerah persinggahan sebelum bertolak ke Aceh. Padang sebelum abad ke-17 tidak begitu penting bagi Kerajaan Minangkabau yang hanya menganggap sebagai daerah rantau, bagi Kerajaan Aceh karena lebih terkonsentrasi di Pariaman dengan menempatkan seorang panglima yang diangkat oleh raja Aceh.
Lalu apa fakta menarik soal Kota Padang?
Saat ini, Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat Pulau Sumatera sekaligus ibukota dari Provinsi Sumatera Barat.
Kota ini merupakan pintu gerbang barat Indonesia dari Samudra Hindia.
Padang merupakan pusat pendidikan dan kesehatan di wilayah Sumatera bagian tengah, ditopang dengan keberadaan sejumlah perguruan tinggi dan fasilitas kesehatan.
Sebagai kota seni dan budaya, Padang dikenal dengan legenda Malin Kundang dan Siti Nurbaya, dan setiap tahunnya menyelenggarakan berbagai festival untuk menunjang sektor kepariwisataan.
Di kalangan masyarakat Indonesia, nama kota ini umumnya diasosiasikan dengan etnis Minangkabau dan masakan khas mereka yang umumnya dikenal sebagai masakan Padang.