BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Isu Tupperware terancam bangkrut mencuat belakangan ini.
Tupperware yang merupakan produsen wadah makan plastik ini terancam bangkrut karena mengalami defisit dana tunai.
Sehingga perusahaan membutuhkan uluran tangan atau suntikan dana dari investor agar Tupperware tidak bangkrut.
Saham produsen waha makanan ikonik asal AS ini yang didirikan oleh Earl Tupper itu anjlok hingga 50% minggu ini.
Pihak perusahaan telah menyampaikan kepada investor bahwa ada keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.
Dilansir dari CNBC Indonesia, saham Tupperware turun hingga 95% dalam kurun waktu setahun terakhir.
Hal ini lantaran perusahaan berjuang untuk menyamai pesaing wadah penyimpanan lain yang lebih inovatif mempromosikan produk mereka kepada konsumen yang lebih muda di TikTok dan Instagram.
The Guardian melaporkan Kamis, 13 April 2023, pihak perusahaan menyampaikan mereka tak punya cukup dana tunai untuk mendanai operasinya.
Lain cerita jika mereka dapat memperoleh dana tambahan dalam beberapa hari mendatang.
Sejauh ini, pihak perusahaan tengah mempertimbangkan untuk mem-PHK dan menjual beberapa portofolio real estate-nya.
Langkah ini dilakukan untuk tujuan menghemat dana mereka..
Manajemen memperkirakan bahwa perusahaan mungkin tidak memiliki likuiditas yang memadai dalam waktu dekat.
“Maka dari itu, disimpulkan bahwa ada keraguan substansial tentang kemampuan Tupperware untuk melanjutkan kelangsungan usahanya,” bunyi pernyataan perusahaan itu.
Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari 6 bulan Tupperware mengeluarkan peringatan going concern.
Sebagaimana diketahui, bursa saham New York juga mengatakan Tupperware saat ini berada di posisi bahaya dan terancam dihapus dari pasar saham alias bangkrut.
Hal itu karena perusahaan telat ajukan laporan tahunannya.***