BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Program Food Safety Masuk Desa (FSMD) Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan diteruskan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB-POM) di Pekanbaru di tahun 2015.Â
Â
Disampaikan oleh Kepala BB POM Indra Ginting melalui Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Syelviyane Pelle, Selasa (20/01/2015), sebagai tahap awal akan ada tiga desa Pangan Aman (Paman) yang jadi sasaran dalam program ini.Â
Â
“Untuk tahun 2015 ini, giliran tiga desa yang akan mendapatkan sosialisasi mengenai FSMD atau Paman tersebut. Namun, BB POM akan melakukan survei terlebih dahulu, untuk menentukan daerah mana yang dipilih,” terangnya.
Â
Dijelaskannya, kegiatan ini sebenarnya berlangsung pada tahun 2014, namun dikarenakan adanya efisiensi anggaran program itu berjalan pada Oktober 2014.
Â
“Program ini merupakan program dari pusat dan kita hanya sebagai perpanjangan program dari pusat. Tapi karena ada efisiensi anggaran program itu baru berjalan pada Oktober 2014,” jelas Pelle.
Â
Di Riau, daerah yang menjadi lokasi awal adalah di Kampar dan Kota Pekanbaru dengan masing-masing lima desa. Kenapa dilakukan di desa? Syelviyane Pelle menjelaskan karena di desa ini sebagai awal.
Â
“Kalau desa terlindungi, pastinya kota juga terlindungi. Kita mulai dari terkecil, desa ini juga selalu terpinggirkan dan selalu fokus ke kota untuk itu
kenapa tidak kita mulai dari desa,” jelasnya.
Â
Di dalam makanan itu ada tiga bahaya yakni bahaya biologis atau bahaya yang tidak kelihatan, kedua bahaya kimia merupakan bahaya dari bahan-bahan kimia dan ketiga bahaya fisik. “Maka dari itu, makanan  baik yang baik itu harus benar-benar bersih dan aman. Itu yang kita halangi jangan sampai masuki ke pangan,” tambahnya lagi.
Â
Langkah awal yang dilakukan, lanjut Pelle, tentunya dimulai dari pemahaman pejabatnya mengenai sosialisasi yang dilakukan BB POM desa Pangan Aman (Paman) ke masing-masing desa aman.Â
Â
Â
Secara nasional, tahun 2015-2019 ditargetkan ada 830 desa yang akan dilakukan sosialisasi di seluruh Indonesia. “Paling tidak, nanti dua atau tiga desa Riau ini bisa dijadikan sebagai pilot project sebagai desa pangan aman,” tutupnya. (iqbal)
Â