BERTUAHPOS.COM, NEW YORKÂ – Bursa saham Amerika Serikat (AS) berguguran usai menguat selama dua hari berturut-turut. Pelemahan ini terjadi karena tumbuhnya kekhawatiran terkait rencana stimulus Eropa serta turunnya pendapatan warga Amerika Serikat (AS) dalam laporan yang dirilis pemerintah AS.
Dilansir dari Bloomberg, Sabtu (10/1/2014), indeks S&P 500Â tercatat turun 0,8 persen menjadi 2.044,81. Pelemahan ini membawa indeks patokan ini 0,7 persen lebih rendah pada pekan minggu ini.
Indeks Dow Jones juga tercatat turun 170,5 poin atau 1 persen menjadi 17.737,37. Sekitar 6,3 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, atau 10 persen di bawah rata-rata tiga bulan.
Pelemahan ini mengakhiri rebound 3 persen yang terjadi di indeks S&P 500 selama dua hari yang dipicu pada spekulasi Bank Sentral AS atau The Fed akan mendukung ekonomi AS bahkan karena menunjukkan tanda-tanda kekuatan.
Indeks acuan telah menguat lebih dari dua pertiga dari kerugian setelah jatuh 4,2 persen selama lima hari akibat jatuhnya harga minyak mentah ke level di bawah US$ 48 per barel untuk pertama kalinya sejak 2009.
Saham sempat naik pada awal perdagangan karena data tenaga kerja AS naik lebih dari perkiraan pada Desember dan tingkat pengangguran turun menjadi 5,6 persen, membungkus tahun terbaik bagi pasar tenaga kerja sejak 1999.
Namun, keuntungan awal itu dengan cepat mencair karena investor fokus pada penurunan tak terduga dalam pendapatan yang terkuak di laporan Departemen Tenaga Kerja. Penghasilan per jam rata-rata untuk semua karyawan turun 0,2 persen, terbesar sejak pencatatan dimulai pada 2006 dibandingkan, untuk US$ 24,57 dari bulan sebelumnya. (Ndw/Liputan6)