BERTUAHPOS.COM, KUANSING– Sangat di sayangkannya kondisi sungai Batang Balui desa sungai pinang kecamatan Hulu Kuantan sangat memprihatinkan.
Pasalnya menurut salah seorang warga desa Tanjung, Hulu Kuantan Amen saat menghubungi Bertuahpos.com, Rabu 21 September 2022 pada pukul 10.40 WIB mengatakan, ” Coba lihat kondisi sungai Batang balui saat ini, kondisi air sangat hitam, kok bisa kayak gini, ada apa?,” ungkap Amen ke Bertuahpos.com.
Amen mengatakan, kalau semacam ini kita menduga ada limbah yang masuk sungai Batang Balui.
” Biasanya kondisi air batang balui tak seperti ini, saya sering lewat disini karena kebun saya melewati sungai Batang balui ini,” ujar Amen.
Di kesempatan yang sama, salah seorang warga desa Tanjung yang kebetulan lewat megambil foto kondisi sungai Batang balui ini dan mengirimkan ke Bertuahpos.com dan mengatakan, emang hitam nampak berbeda dari air dari sungai limbuai yang bersebelahan dengan sungai balui tersebut.
” Memang jauh berbeda ini jernih dan ini berwarna hitam,” tutur warga yang enggan di sebutkan kan namanya.
Kamis 22 September 2022 beberapa awak media langsuang mengkonfirmasi ke perusahan PT Tambora Agro Lestari (PT TAL) yang beralamat di desa Serosa Kecamatan Hulu Kuantan mengatakan, “Mereka mengakui kalau limbahnya di lepaskan, kan sudah tidak berbahaya, kata pihak perusahan PT TAL, semua sudah melalui prosedur,” katanya kepada awak media.
Namun, melihat kondisi air yang limbah yang di lepaskan tersebut sangat-sangat tidak layak untuk di lepaskan, karena merubah warna air tersebut menjadi hitam dan kotor.
Berbagai keluhan juga terdengar di kalangan masyarakat desa sungai pinang, dan tanjung, ” Apa nya yang tak merusak, coba orang PT TAL tes berendam ke sungai Batang balui tersebut nanti akibat yang di buat air limbah tersebut, gatal -gatal bisa gak tidur di buatnya satu malam, bintik-bintik merah seperti kudis jadinya, kalau nggak pihak pemerintah juga suruh mandi di situ biar juga tau rasanya bagaimana”, ungkap warga tersebut.
Kepala desa sungai Pinang Kusroyo mempertanyakan hitamnya kondisi sungai batang balui desa sungai pinang.
Pasalnya, kejadian ini sudah berulang kali terjadi, namun hanya di anggap angin lalu saja.
” Ini bukan sekali dua kali lagi, ” kata Kusroyo selaku kades lewat Whashapp pribadinya.
Kusroyo mengakatan, permasalah limbah ini dulu sudah di sampaikan surat ke dewan, tapi sampai di dewan nampaknya tidak ada penyelesaiannya.
” Kita sudah sampai kan Ke DPRD Kuansing, namun ujung pangkalnya tidak ada, jadi kemana lagi kami akan mengadu kalau seperti ini, ” tuturnya.
Bukan itu saja, uang kompensasi yang di janjikan perusahan di akhir akhir ini tidak lancar lagi.
Dikonfirmasi kepada pihak PT TAL melalui Whatsapp pribadi ke bidang humas nya mengatakan, ” Pihak perusahaan sudah mengetahui kalau hal ini, namun itu nanti kan tergantung pihak perusahan lagi,” jelas Leon, Humas PT TAL.***