BERTUAHPOS.COM, TEMBILAHAN – Aktivis Masyarakat Perduli Inhil (MPI) Tengku Suhendri menduga pihak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau ada “main mata” mengenai hasil uji lab di perairan Sungai Indragiri. Pasalnya, hasil uji lab yang disebutkan pihak BLH Inhil kurang masuk akal karena menyebutkan ikan mati karena air sungai yang keruh.
“Hal ini jangan dianggap sepele dong. Ini menyangkut kehidupan orang banyak, saya baca beritanya tidak hanya ikan-ikan saja yang mati, buaya juga mabuk dan masyarakat juga ada yang terkena penyakit gatal-gatal,” sebutnya kepada bertuahpos.com, Selasa (6/1/2015) melalui sambungan telepon.
Selain itu ia juga sangat yakin bahwa di perairan Sungai Indragiri tersebut juga tercemar zat kimia. Jadi ia membantah pernyataan pihak BLH Inhil yang katanya menyebutkan gatal-gatal tersebut dikarenakan oleh lumpur.
“Kalau ini tidak ada kaitannya dengan zat kimia rasanya saya tidak yakin sekali, buaya saja bisa mabuk dan pernyataan pihak BLH yang menyebutkan gatal-gatal tersebut karena lumpur, saya juga tidak mudah yakin karena kalau sekedar lumpur biasa saya rasa tidak akan menimbulkan gatal-gatal seperti itu,”paparnya
Ia juga meminta kepada pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Inhil untuk benar-benar menanggapi hal ini, dan ia juga meminta pihak dewan untuk angkat suara terkait dengan pencemaran lingkungan yang bisa merusak ekosistem serta keselamatan orang banyak ini
“Kita juga meminta kepada dewan untuk menindaklanjuti masalah ini, jangan hanya diam saja, sudah waktunya mereka berbuat,” tandas aktivis yang akrab disapa Comel ini. (ezy)