BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Persatuan Senam Indonesia (Persani) dihadapkan pada kendala minimnya anggaran untuk melaksanakan kejuaraan nasional (Kejurnas) untuk cabor senam.
Ketua Pengurus Besar (PB) Persani Ita Yuliati Irawan mengatakan kejuaraan gymnastic di Tanah Air memang dikatakan minim. Tak sama dengan kejuaraan lainnya seperti sepakbola, voli, basket atau badminton.
“Kendala terbesar untuk Persani menyelenggarakan kejuaraan ada di penganggaran. Di saat kami (Persani) mengajukan ke pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk mengadakan Kejurnas, dan itu Kemenpora minta hanya satu kali dan diadakan semua disiplin,” katanya, akhir pekan lalu saat berkunjung ke Pekanbaru.
Namun hal tersebut dirasa sangat berat, karena jika diadakan satu Kejurnas dan langsung mempertandingkan seluruh nomor senam akan memakan waktu yang sangat panjang. Setidaknya dibutuhkan waktu 15 hari untuk satu kali Kejurnas yang mempertandingkan seluruh nomor.
“Hall-nya mau dimana?, ke DKI Jakarta kami sudah merengek karena mau dipakai untuk Pelatda. Ke Jawa Barat juga sama,” jelasnya.
Lanjut Ita Yuliati Irawan disetiap tahun PB Persani juga merengek kepada Kemenpora untuk bisa membuatkan hall khusus untuk PB Persani menggelar kejuaraan dan juga tempat latihan para atlet.
Indonesia Open untuk cabang olahraga senam untuk pertama kali sudah dilaksanakan oleh PB Persani di Jakarta, kegiatan ini rencananya juga bakal dilaksanakan setiap tahunnya. “Ini dibutuhkan satu bentuk kerjasama dari pihak swasta, karena kalau dari kocek pemerintah gak bakal dikasih,” bebernya.
Ira Yuliati Irawan mengakui bahwa olahraga Gymnastic di Indonesia belum sepopuler sepakbola, badminton dan juga basket.
Namun dirinya percaya dengan seiring gencarnya road show yang dilakukan PB dan Pengurus Provinsi (Pengprov) di seluruh Indonesia. Suatu saat olahraga Gymnastic akan menjadi olahraga yang populer di Indonesia. “Saya ingin mulai sedikit-sedikit mempopulerkan,” tutupnya.***