BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Regulasi pemerintah terkait kebijakan ekspor dianggap sebagai biang kerok anjloknya harga sawit petani di daerah, termasuk di Riau. Kebijakan ekspor telah membuat para pengusaha terbeban, sehingga beban itu dilimpahkan kepada petani dengan jatuhnya harga sawit.
“Sayangnya, beban itu malah ditimpakan kepada petani dengan dampak turunnya harga TBS,” kata Sekretaris Apkasindo Riau Djono Albar Burhan, Rabu, 6 Juli 2022.
Penurunan harga TBS kelapa sawit petani di Riau terus terjadi di setiap pekannya. Hingga kini harga TBS sudah di bawah Rp1.000 per kilogram.
Sementara untuk ditingkat pabrik sekitar Rp1.200 sampai Rp1.300. Sedangkan untuk harga sawit petani yang dijual ke agen hanya di harga Rp800 sampai Rp900 per kilogram.
Dimulai sejak adanya larangan ekspor CPO pada April 2022, harga jual TBS petani tidak kunjung pulih, akibat regulasi dari pemerintah terkait kebijakan ekspor, sehingga beban pengusaha semakin besar untuk menjual sawit ke luar negeri.
Dari berbagai aturan perdagangan sawit yang dibuat pemerintah saat ini, petani sawit yang paling merasakan dampak dengan turunnya harga sawit. Bahkan, jauh dibandingkan negara tetangga Malaysia yang harga sawitnya masih di rentang Rp4.000 ke atas per kg.
“Karena itu kami berharap aturan yang memberatkan terkait ekspor sawit ini dapat dicabut, sehingga harga TBS petani bisa kembali pulih seperti sebelumnya,” ujarnya.***