BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gonjang ganjing soal pencapresan Ganjar Pranowo masih menjadi perbincangan politik yang hangat. Dalam beberapa peristiwa politik di interna PDIP, Gubernur Jawa Tengah itu seperti tak dianggap. Tapi Ganjar punya elektabilitas bagus ketimbang putri mahkota Puan Maharani.
Menurut pengamat politik Arif Nurul Imam, Ganjar harus melihat pergerakan politik Puan tersebuh dahulu sebelum memutuskan untuk mencalonkan diri di Pilpres 2024. Kedanya harus bisa melakukan kapitalisasi dari peristiwa politik yang pernah terjadi.
Selain itu, masalah elektabilitas keduannya juga menjadi perhatian penting. “Setidaknya elektabilitas keduanya harus di atas 10-11 persen dan dipertahan hingga akhir tahun ini,” terangnya.
Oleh sebab itu, baik Ganjar, Puan dan PDIP harus melakukan pekerjaan politik yang lebih gencar, menggerakan mesin politik yang lebih kuat agar mampu mengkapitalisasi peristiwa politik dengan program-program yang akan dilakukan. “Kalau secara spesifik harus ada ‘mapping’ ulang apa yang harus dilakukan,” katanya.
Langkah lain, komunikasi politik harus dimasifkan dilakukan secara sistematis dan terukur. Yang paling penting, menurut Arif, Ganjar, Puan dan PDIP harus menunjukkan ketulusan kinerja mereka untuk masyarakat sehingga mempu mendongkrak elektabilitas.
Namun demikian, Arif mengatakan PDIP masih melihat perkembangan elektabilitas dua kadernya, yakni Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. Kalau elektabilitas Puan Maharani dapat dikerek naik, peluang Puan sangat besar akan diusung dalam Pilpres 2024 dari PDI Perjuangan.
“Tapi kalau elektabilitas Puan tetap stagnan, PDI Perjuangan dan Megawati akan realistis, dan kemungkinan akan mengusung Ganjar Pranowo. Namun semua itu masih tentatif, bisa saja PDI Perjuangan tetap memaksakan Puan Maharani maju pada Pilres 2024,” katanya.***