BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Generasi milenial tercatat paling dominan terhadap permintaan kredit perumahan [KPR], bahkan di beberapa bank di Indonesia. Seperti BTN, BRI, dan BNI. Hal ini tak ayal ditangkap sebagai peluang bagi sektor perbaikan.
Dikutip dari context.id, Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menyatakan bahwa 90 persen KPR dilakukan oleh generasi milenial, atau pekerja muda dengan rentang usia 21 hingga 35 tahun. Angka tersebut mencapai Rp7,5 triliun dari total jumlah KPR yang diberikan oleh bank BTN senilai Rp8,3 triliun.
“Pada kuartal I/2022 ini dari total pencairan kredit perumahan yang mencapai Rp8,3 triliun, sebesar 90 persen atau sekitar Rp7,5 triliun mengalir ke kalangan milenial,” ujar Haru beberapa waktu lalu.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga menyatakan bahwa 56 persen KPR mereka disalurkan kepada milenial per Maret 2022 dengan nilai hingga Rp500 miliar.
Harga properti rumah seken telah mengalami kenaikan, seperti yang dilaporkan data statistik Flash Report dari Rumah123.com. Hal inilah yang disebut-sebut penyebab fenomena masifnya permintaan KPR.
Momentum inipun dimanfaatkan oleh bank-bank untuk memfasilitasi permintaan KPR bagi para milenial. BRI menilai segmen milenial memiliki prospek yang cerah ke depannya dan KPR ditargetkan dapat tumbuh dua kali lipat pada tahun ini.
“BRI optimis untuk prospek KPR di tahun 2022 sangat baik mengingat sudah membaiknya ekonomi dan masyarakat sudah mulai melakukan pembelian. Target KPR BRI tahun ini, yaitu tumbuh double digit,” ujar Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Korporat BRI.
Sekretaris Korporat BNI juga menyatakan bahwa nasabah milenial menjadi salah satu target BNI untuk mengajukan KPR karena pemulihan ekonomi dan meningkatnya kebutuhan hidup milenial.
“Nasabah ini (millennial) memiliki tingkat pendapatan yang kembali meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi tahun ini. Kebutuhan terhadap rumah baru, serta pasangan muda yang semakin bertambah membuat kebutuhan rumah terus meningkat,” ujar Sekretaris Korporat BNI Mucharom.***