BERTUAHPOS.COM — Tak ada kata pilih kasih untuk kolestErol. Kadar kolesterol yang tinggi (hiperkolesterolemia) tak selamanya menyerang pemilik tubuh gemuk. Namun dalam beberapa kasus, orang kurus pun bisa terkena.
Memiliki tubuh yang kurus tidak serta merta membuat seseorang memiliki kadar kolesterol yang rendah dan berisiko lebih kecil mengidap penyakit pembuluh darah dan jantung (kardiovaskular).
Seseorang yang bertubuh kurus, apabila dalam keluarga ada riwayat hiperkolesterol, gangguan metabolik lain seperti diabetes melitus dan hipertensi, atau kelainan fungsi ginjal.
Memang, kadar kolesterol total maupun jenisnya (seperti LDL dan trigliserida) yang terlalu tinggi akan berbahaya bagi kesehatan, khususnya jantung. Karena itu, kita selalu was was dengan hasil laboratorium yang demikian.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat fenomena yang menunjukkan seringnya angka kejadian kasus obesitas atau kegemukan dibarengi dengan peningkatan kolesterol.
Walaupun mekanisme hubungan ini belum terpapar jelas, upaya menurunkan bobot badan bagaimanapun berpengaruh nyata untuk menurunkan kadar kolesterol.
Dengan gaya hidup modern yang didominasi makanan tidak sehat serta makin jarang olahraga, ancaman kolesterol jahat memang semakin menakutkan. Bukan cuma orang gemuk dan lanjut usia saja yang berisiko, melainkan sudah menjadi ancaman bagi kaum muda.
Sebenarnya, faktor yang dapat memicu meningkatnya kadar kolesterol dalam darah tidak hanya bobot atau konsumsi lemak jenuh, sebagaimana pemahaman yang beredar di masyarakat. Masih ada faktor lain yang tidak kalah populer dibandingkan dengan bobot tubuh dan lemak jenuh, yaitu umur, jenis kelamin, aktivitas fisik, juga keturunan atau bawaan.
“Faktor genetik kadang turut berperan, namun pengaruhnya tidak terlalu besar. Pengaruh faktor genetik juga hanya ditemukan pada familial hiperkolesterolemia yakni kelebihan kolesterol akibat kelainan bawaan yang sulit dicegah karena diwariskan dari orang tuanya,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSCM, Dr Ari Fahrial Syam.
Menurut Dr Ari, kadar kolesterol tinggi yang dipicu oleh faktor keturunan menjadi sebuah hal sulit untuk dicegah. Walaupun angka kemungkinan kolesterol tinggi karena faktor keturunan tidak sebesar faktor lain, manifestasinya akan lebih buruk bila disertai hadirnya faktor risiko lain seperti kegemukan dan penyakit diabetes.
Dr Ari menjelaskan, dengan bertambahnya usia (gemuk atau kurus), pria maupun wanita mempunyai kecenderungan kolesterol yang meningkat. Wanita yang menginjak usia menopause (kadar LDL lebih tinggi) tentu perlu perhatian khusus.
“Untuk mencegahnya, sebaiknya lakukan aktivitas fisik secara teratur dibarengi kebiasaan hidup sehat seperti tidak merokok, tidak minum alkohol, dan mengonsumsi menu makanan yang seimbang,” jelasnya.***