BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Salah satu fokus pembahasan dalam diskusi antara Gubernur Riau Syamsuar, dengan perwakilan dari aliansi Mahasiswa Universitas Riau, tentang upaya Pemprov Riau dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Para mahasiswa menyebut bahwa ini adalah masalah menahun yang hingga ini belum terselesaikan oleh pemerintah daerah. Hingga muncul pertanyaan, “Mengapa Pemprov Riau hingga kini tak mampu menyelesaikan persoalan Karhutla?”.
Pertemuan antara Pemprov Riau dengan Aliansi mahasiswa Universitas Riau yang digelar di Gedung Daerah, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, pada Senin, 21 Maret 2022 ini, masih dalam rangka silaturahmi dan jamuan makan siang Bersama jajaran Pemprov Riau.
Syamsuar dalam pertemuan ini didampingi oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Sekdaprov Riau SF Hariyanto, serta jajaran Kepala OPD lainnya di lingkungan Pemprov Riau.
Menjawab pertanyaan dari mahasiswa mengapa Pemprov Riau tak bisa menyelesaikan masalah Karhutla, Syamsuar menekankan agar semua pihak untuk tidak mengabaikan takdir Allah.
“Sudah menjadi kadarullah di Riau ini. Bahwa sekitar 60 persen tanah kita ini gambut, jadi rawan terbakar,” ujarnya.
Syamsuar menyebut, Pemprov Riau memang tak bisa menjamin masalah Karhutla di Riau akan selesai. Tapi, upaya yang dilakukan pemerintah selama ini hanyalah sebatas pengendalian.
“Karhutla di Riau tak bisa dihindari, tapi bisa kita kendalikan. Terutama dari pihak TNI-Polri yang telah banyak berkontribusi dalam upaya pengendalian Karhutla” ujarnya.
Upaya pengendalian, kata dia, termasuk pencegahan, penanganan dan rehabilitasi lahan-lahan yang sudah terbakar dengan memperbaiki kondisi lingkungan. Dia pun menyebut bahwa sudah menjadi kodrat Allah, 60 persen lebih tanah di Riau adalah gambut.
“Jadi, yang terpenting itu, bagaimana kita mengelolanya, itu lah yang menjadi tanggung jawab kami sebagai pemerintah,” kata Syamsuar. (bpc2)