BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU- Rekanan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dalam soal mengangkut sampah dianggap gagal. Seperti diketahui sejak beberapa hari belakangan banyak tumpukan sampah di jalan protokol seperti Jalan Soebrantas, Jalan Tuanku Tambusai, dan lainnya.
Padahal Pemko Pekanbaru melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) sudah melimpahkan penanganan sejumlah ruas jalan kepada PT Samhana Indah (Sambil) dan PT Godang Tua Jaya (GTJ). Tetapi malah terjadi penumpukan yang diduga masalah gaji operator yang belum dibayar.
Hal ini menjadi tamparan bagi Pemko Pekanbaru, sebab momen ini terjadi saat Wali Kota Pekanbaru meraih Piala Adicita Sewaka Pertiwi dari Kemenpan-RB sebab telah memberikan pelayanan publik prima.
“Kontrak kerja (2022) pihak ketiga disebutkan mengambil sampah dari sumber sampah, kita lihat selama ini tidak ada pihak ketiga mengambil sampah dari sumber sampah atau dari rumah-rumah warga,” sebut anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar.
Robin menerima aduan kedua perusahaan yang sudah menjadi rekanan Pemko Pekanbaru sejak tahun 2018 ini lebih banyak mengambil sampah dari pinggir jalan atau dari TPS ilegal. “DLHK harus tegas kepada kedua perusahaan ini, sudah ada kontrak kerja kenapa tidak dijalankan dengan baik,” ucap Robin.
Politisi PDIP turut menegaskan DLHK Pekanbaru jangan selalu menyalahkan masyarakat dalam tumpukan sampah yang terjadi. Semestinya DLHK Pekanbaru sejatinya harus terlebih dahulu membenahi kinerja dari pihak ketiga agar masalah sampah di Pekanbaru bisa segera selesai.
“Kota Pekanbaru ini sudah jadi kota sampah, dimana-mana sampah. Kalau sampah diambil dari masyarakat tidak akan seperti ini. DLHK dan pihak ketiga tidak ada sediakan TPS, hasilnya TPS ilegal pasti bermunculan,” ujar Robin, Kamis 10 Maret 2022.
Sebelumnya Kepala Dinas (Kadis) DLHK Hendra tak menampik ada tumpukan sampah akibat aksi mogok kerja. “Sudah selesai (masalah gaji), terkait terlambatnya pembayaran aja, karena masalah administrasi,” sebut Kadis DLHK Hendra. Hendra mengatakan ini persoalan sampah yang menumpuk sudah berangsur ditangani. (bpc4)