BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengkritik pemerintah terkait proses pembangunan Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Barat yang mengebang hutan sehingga menyebabkan banjir dan air lama surut.
Salah satunya di wilayah Sintang, Kalbar, yang sudah empat minggu terendam banjir. Sintang kini menjadi sorotan publik termasuk penggiat lingkungan seperti Greenpeace.
Mardani Ali Sera melalui akun Twitternya menyebut bahwa kondisi banjir yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia saat ini, isu deforestasi menjadi salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab banjir tersebut.
“Kerusakan alam akibat deforestasi membuat banjir makin memprihatinkan, meluas dan lama surut, yg terdampak merata,” kata Mardani Ali Sera dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.
Selain isu deforestasi yang disorot Mardanni Ali Sera, dia juga mengkritik pemerintah soal pembangunan ibu kota baru Indonesia. Pemerintah berencana memindahkan ibu kota Indonesia dari Jakarta menuju ke Penajam, Kalimantan Timur.
Meskipun bencana banjir berada di provinsi yang berbeda, tetapi dengan pembangunan ibu kota baru akan membuat pemerintah harus membuka lahan dan diantaranya termasuk hutan-hutan di Kalimantan. “Kalimantan perlu segera mendapat perhatian serius, lalu stop isu ibukota baru,” ujar Mardani.
Pembangunan ibu kota baru Indonesia menjadi polemik, pasalnya dengan pemindahan dari Jakarta ke Penajam akan membuat tanah air menggelontorkan uang yang banyak. Selain itu, perkara politik, budaya, kekayaan milik negara, dan faktor lainnya juga menjadi hal yang diperdebatkan dalam rencana tersebut. (bpc2)