BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Perang Diponegoro yang berlangsung tahun 1825-1830 membuat kerugian besar bagi Belanda. Belanda harus menurunkan banyak pasukan dan biaya untuk perang ini.
Dikutip dari Wikipedia, Belanda menghabiskan 20 juta gulden untuk membiayai Perang Diponegoro. Jumlah pasukan yang dikerahkan juga sangat banyak, yakni mencapai 23.000 pasukan.
Untuk memadamkan Perang Diponegoro, Belanda menawarkan uang 50.000 gulden bagi siapa saja yang berhasil menangkap Pangeran Diponegoro.
Siapakah Pangeran Diponegoro?
Lahir di Yogyakarta, 11 November 1785, nama lahir Pangeran Diponegoro adalah Mustahar. Semasa kecil, namanya adalah Bendara Raden Mas Antawirya.
Pangeran Diponegoro adalah putera sulung Sultan Hamengkubawana III, dari selirnya yang bernama R.A. Mangkarawati.
Sebagai putera sulung, Sultan Hamengkubawana III berencana mengangkat Pangeran Diponegoro sebagai sultan selanjutnya. Namun, Pangeran Diponegoro menolak, karena statusnya hanya anak selir.
Daripada hidup mewah di keraton, Pangeran Diponegoro lebih memilih tinggal di Tegalrejo, dekat dengan rakyat. Dia memilih hidup yang dekat dengan keagaman.
Perang Diponegoro bermula saat Belanda memasang patok di tanah milik Pangeran Diponegoro. Perlawanan ini mendapatkan simpati rakyat, sehingga terjadilah Perang Diponegoro, yang meluas hingga seluruh wilayah Jawa. (bpc4)