BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengungkapkan bahwa Covid-19 secara tidak langsung turut mempengaruhi turunnya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Riau sepanjang 2021.
Pemprov Riau mencatat angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami penurunan drastis. Hal ini dapat dilihat dari akumulasi angka kasus DBD di Provinsi Riau dalam kurun waktu 3 tahun terakhir.
Berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, sepanjang tahun 2019, total sebanyak 4.139 kasus DBD terjadi di Provinsi Riau dari 12 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun 2021 ini angka kasus DBD turun drastis menjadi 472 kasus hingga Agustus 2021.
Mimi mengungkapkan jumlah kasus DBD pada tahun 2020 mengalami penurunan hampir setengahnya, jika dibandingkan dengan kasus DBD yang terjadi pada tahun 2019, yakni total ada 2.948 kasus DBD di sepanjang 2020.
“Kami melihat selama pandemi ada, masyarakat memang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu di rumah masing-masing. Artinya, mereka juga lebih banyak waktu untuk memperhatikan kondisi kesehatan lingkungan yang mungkin selama ini agak terabaikan karena sibuk dengan pekerjaan di luar rumah,” kata Mimi Kamis, 14 Oktober 2021.
Dia menambahkan, hal ini juga tidak lepas dari peran dan tugas petugas kesehatan di daerah dalam upaya melakukan pemantauan di lapangan terutama terkait pencegahan dan penanganan DBD di masing-masing daerah. “Kebijakan pemerintah mengharuskan masyarakat terus berada di rumah juga bisa menjadi salah satu faktor mengapa masyarakat lebih peduli terhadap kondisi kebersihan lingkungan mereka,” sambung Mimi.
lebih lanjut Mimi merincikan, untuk gambaran kasus DBD di Riau tahun 2021, terhitung Januari ada sebanyak 63 kasus. Jumlah ini sedikit mengalami penurunan pada Februari dengan total 61 kasus DBD di Riau.
Lalu pada bulan Maret 2021, penurunan kasus juga terlihat yakni dengan jumlah 50 kasus DBD. Sedangkan pada April, naik menjadi 56 kasus. Kasus DBD lalu menanjak naik pada Juni dengan total selama sebulan terdapat 99 kasus.
“Selanjutnya angka kasus penularan DBD terpantau kembali mengalami penurunan pada bulan Juli dan Agustus yakni masing-masing ada 44 dan 46 kasus. Jika kita lihat berdasarkan grafik angka kesakitan, sepanjang 2021 kasus tertinggi terjadi di Pekanbaru dengan jumlah 20-an kasus,” tuturnya. (bpc2)