BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kepentingan bisnis diduga kuat menggerus hilangnya petani pangan di Riau. Permintaan pasar memaksa merubah pola perekonomian masyarakat untuk beralih ke sawit.
Direktur Eksekutif Scaleup Hari Octavian mengatakan jika ekspsansi perluahan lahan sawit tidak dihentikan, jangan harap pemerintah mampu menciptakan kedaulatan pangan.
“Masyarakat dijanjikan bahwa tren tanam sawit mereka akan punya penghasilan yang cukup. Model seperti ini terus di gembargemborkan demi kepertingan pasar,” ujarnya, Senin (08/12/2014).
Deputi Direktur Sawit Watch Surambo menambahkan secara sistem ketahanan pangan budaya sangat kuat untuk memenuhi kebutuhan perekonomian masyarakat. Tapi kondisi ini agak sulit dilakukan mengingat beberapa faktor, misalnya area lahan sudah tidak layak lagi untuk dijadikan area ketahanan pangan, karena sudah dirusak perkebunan swit.
Indek kesejahteraan masyarakat saat ini masih diukur dari angka atau uang. Masyarakat menangkap bahwa peluang itu ada di perkebunan sawit.
“Mainsetnya kalau masyarakat punya kebun sawit tingkat kesejahteraan mereka sudah tinggi,” tambahnya.
Jika kondisi ini tidak ada upaya perbaikan atau area konservasi perkebunan sawit tidak dihentikan, maka jangan harap upaya kedaulatan ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah bisa terwujud. (melba)