BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Kriminolog dari Universitas Islam Riau (UIR), Fakhri Usmita mewanti-wanti orang tua lebih memperhatikan dan mendengarkan keluhan anak. Hal itu wajib dilakukan untuk mencegah terjadinya kejahatan seksual kepada anak.
Bahkan, ketika anak mengadukan telah dipegang atau disentuh keluarga terdekat seperti ayah, orang tua lain seperti ibu harus menanggapinya dengan serius.
“Ketika anak mengadukan sesuatu, apakah itu dirinya dipegang atau disentuh orang, ayah atau ibunya harus lebih peduli dan memperhatikan aduan anak. Bisa saja anak tersebut telah menjadi korban kejahatan seksual,” terang Fakhri kepada bertuahpos.com.
Fakhri melanjutkan, anak-anak masih dianggap sebagai objek yang lemah, sehingga sangat rawan menjadi korban kejahatan seksual dari orang-orang sekitarnya.
“Orang tua jangan pasif. Ketika anak mengadu dipegang-pegang orang terdekat, walaupun ayahnya sendiri, ibunya harus memeriksa itu. Jangan dianggap tidak terjadi apa-apa,” tambah Fakhri.
“Ketika anak mengadukan (maaf) kemaluannnya sakit, segera diperiksa. Kita tidak boleh membiarkan aduannya. Nah, yang terjadi selama ini tidak begitu. Banyak orang tua yang mengabaikan aduan dari anaknya,” pungkas dosen kriminologi tersebut.
Publik Indonesia sendiri saat ini dihebohkan dengan kasus pemerkosaan tiga anak oleh ayahnya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Namun, saat mengadukan kasus ini, kepolisian justru menghentikan penyelidikan.
Kasus ini dilaporkan secara eksklusif oleh projectmultatuli.org. Namun, pada Kamis, 7 Oktober 2021 pagi, situs projectmultatuli.org sempat tak bisa diakses. (bpc4)