BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Menjadi pemimpin organisasi terbesar di masanya, yakni Sarekat Islam (SI) dengan 2,5 juta anggota, tak membuat H.O.S. Tjokroaminoto hidup dalam kemewahan.
Tjokroaminoto terpilih sebagai ketua SI pada Kongres II di Yogyakarta pada April 1914. Dibawah kepemimpinan Tjokroaminoto, SI yang dulunya hanya beranggotakan 2,000 orang berkembang pesat menjadi 2,5 juta orang.
Dikutip dari buku Anom Whani Wicaksana berjudul ‘H.O.S. Tjokroaminoto’ (halaman 32-41), Tjokroaminoto menetap di sebuah rumah di dekat Jembatan Peneleh, tepatnya di Gang Peneleh VIII No. 29-31.
Di rumahnya ini, Tjokroaminoto membuat rumah kontrakan atau rumah kos bagi murid dan pelajar yang datang dari berbagai daerah. Jumlahnya ada 20 orang.
Setiap orang harus membayar sewa Rp11. Isteri Tjokroaminoto, Soeharsikin bertugas untuk mengatur keuangan keluarga Tjokroaminoto.
Dari uang sewa 20 orang tersebutlah, Tjokroaminoto menggantungkan hidupnya, tanpa ada pemasukan lain. Padahal, saat itu dia adalah tokoh besar, pemimpin organisasi terbesar.
Namun, murid-murid yang tinggal di rumah Tjokroaminoto kelak mendapatkan nama besar. Sebut saja Soekarno, Kartosoewirjo, Semaoen, hingga Moeso. (bpc4)