BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kurniasih Mufidayati menilai, seharusnya orang tua tunggal dan anak yatim yang ditinggal wafat akibat Covid-19, seharusnya mendapat jaminan dan perlindungan negara.
Hal ini merujuk pada tingginya data kematian yang membuat jumlah orang tua tunggal baru dan anak yatim piatu meningkat.
“Itu menjadi kewajiban negara. Jika tidak ada perlindungan, bisa jadi mereka akan lebih berat kehidupannya,” ujar Ketua DPP PKS Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) itu menuturkan.
Dia mengungkapkan bahwa pemerintah perlu menyelesaikan pendataan nasional untuk anak yatim yang ditinggal wafat orang tuanya karena Covid-19. Pasalnya, simpang siur data terkait bantuan sosial masih sering ditemui di lapangan.
“Data dari Satgas Covid-19 per 20 Juli 2021 ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim atau piatu. Saya kira datanya akan lebih besar,” jelas Mufida.
Anggota Komisi IX DPR itu juga mengingatkan pentingnya perlindungan bagi orang tua tunggal, terutama kaum ibu yang ditinggal pasangan karena Covid-19. Seiring penghentian bantuan kematian bagi yang wafat karena Covid-19.
Dikatakannya, daya tahan keluarga akan menjadi sangat rentan apabila orang tua tunggal sebagai kepala rumah tangga harus berjuang mati-matian mencukupi kebutuhan sehari-hari di masa pandemi.
“Menjadi orang tua tunggal tanpa pandemi saja perlu perjuangan, apalagi di tengah berbagai kondisi sulit saat ini. Sehingga mereka harus mendapat perlindungan,” tegas Mufida. (bpc2)