BERTUAHPOS.COM, Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang resmi naik sebesar Rp 2.000 membuat para pemilik kendaraan mencari cara agar konsumsi bensin mereka tak jebol.
Liputan6.com pun kembali memberikan sejumlah cara agar konsumsi bahan bakar kendaraan tetap terjaga. Untuk lebih jelasnya, berikut uraiannya, sebagaimana keterangan yang diterima dari AstraWorld.
1. Jangan menginjak pedal gas dengan menghentak
Nah, dijelaskan bahwa injakan harus stabil dan bertahap. Kalau pedal gas diinjak secara tiba-tiba, otomatis bahan bakar yang disemprotkan injektor juga lebih banyak dibandingkan saat Anda menginjak pedal gas secara perlahan.
2. Pindahkan gigi persneling pada 2.000-3.000 RPM
Pemindahan perseneling pada RPM ini akan membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien, terutama ketika mobil mulai bergerak dan penggunaan gigi percepatan rendah. Sementara, apabila kendaraan sudah bergerak kencang, paling efisien bila melaju dengan RPM di antara 2.500 sampai dengan 3.500, dengan gigi tertinggi.
Kemudian segera sesuaikan gigi persneling setelah menurunkan kecepatan (deselerasi). Setelah berlari kencang lalu tiba-tiba ngerem mendadak, sebaiknya juga mengoper gigi perseneling ke posisi lebih rendah.
3. Ukur tingkat Hidrokarbon (HC) dan Karbonmonoksida (CO)
Boros atau tidaknya konsumsi bahan bakar juga ditentukan oleh komponen-komponen mesin. Komponen mesin yang sudah banyak mengalami keausan atau kerusakan bisa menyebabkan pembakaran bahan bakar tidak sempurna.
Untuk mengetahuinya, periksa emisi gas buang secara berkala. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan nilai hidrokarbon (HC) dan karbonmonoksida (CO) terlalu tinggi, ini pertanda pembakaran di ruang bakar tidak sempurna sehingga banyak bahan bakar terbuang percuma.
4. Perhatikan beban dan komponen penggerak
Faktor lain yang menentukan konsumsi bahan bakar adalah beban dan penggerak atau pendorong kendaraan. Semakin berat beban yang harus diangkut, konsumsinya juga akan semakin besar. Yang dimaksud penggerak di antaranya, kopling, roda (bearing), kopel (propeler shaft), as roda, dan roda.
Bila komponen-komponen ini aus atau rusak, akan menyebabkan hilangnya tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk mendorong mobil melaju. Sementara, konsumsi bahan bakarnya tetap besar. Terkait dengan roda, penggunaan ban dan velg besar, termasuk juga faktor yang mempengaruhi konsumsi bbm. (Gst/Des/Liputan6)