BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Pandemi covid-19 memang mengganggu hampir semua jenis bisnis keuangan terutama sektor konvensional. Namun, sepertinya lain cerita di sektor perdagangan berjangka.
Dalam situasi ini, orang – orang yang banyak duit namun berfikir 2 kali untuk memutar uang mereka, akhirnya menaruh perhatian pada investasi di perdagangan berjangka.
“Masyarakat sadar bahwa mereka harus bisa mengelola keuangan dengan baik di tengah goncangan bisnis dan ekonomi dampak pandemi,” kata Pimpinan Cabang Bestprofit Futures [BPF] Pekanbaru, Ryan Santana.
Itulah mengapa mereka memutuskan untuk terlibat dalam perdagangan berjangka yang sangat dinamis.
Dia mengutarakan — sebagai perusahaan penyedia layanan — memang sangat diperlukan strategi pemasaran jitu dan manajamen baik untuk memenangkan kompetisi ini.
Adapun faktor yang menentukan diterima atau tidaknya bisnis ini di masyarakat, menurutnya hanya dua hal, yaitu transparansi dan totalitas dalam layanan.
Lalu, edukasi yang mudah dipahami, dan penjelasan menyeluruh dari sisi risiko dan peluang keuntungan akan menanamkan rasa percaya dan nyaman pada diri nasabah.
“Kami memiliki positioning sebagai mitra yang memahami kebutuhan transaksi nasabah. Kami sudah riset pasar mengenai perilaku dan kebutuhan investasi masyarakat di Pekanbaru. Sehingga, strategi yang kami jalankan tepat sasaran,” ujar Ryan.
Bestprofit Futures [BPF] di Pekanbaru mencatat pertumbuhan transaksi hingga 69.04% pada kuartal 1/2021, dengan total volume transaksi sebesar 87.559 lot.
Capaian ini terbilang menggembirakan, apalagi di tengah pandemi covid-19 seperti ini, “Kami justru mencatat pertumbuhan yang baik,” kata Ryan.
Pada tutup tahun 2020 lalu, BPF Pekanbaru telah menorehkan lapor biru dengan nilai transaksi yang memuaskan.
Menurut Ryan, pencapaian pada kuartal I/2021 tercatat juga tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan nominal transaksi di periode sama tahun 2020.
Tingginya minat nasabah terhadap produk perdagangan berjangka di BPF Pekanbaru, juga terlihat dari pertumbuhan jumlah nasabah baru.
sepanjang Januari – Maret 2021 pertumbuhan nasabah baru mencapai 174, meningkat sebesar 19,18% jika dibandingkan kuartal 1/2021, masa awal pandemi corona melanda. (bpc2)