BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Berawal dari krisis ekonomi dan penembakan terhadap mahasiswa Universitas Trisakti, terjadi kerusuhan di Jakarta dan beberapa kota besar lainnya. Kerusuhan ini menyasar rasial pada etnis Tionghoa.
Kerusuhan yang berawal di Jakarta menyebar ke beberapa kota, seperti Medan dan Surakarta. Sasaran adalah etnis Tionghoa.
Banyak toko milik Tionghoa yang dihancurkan dan menjadi amukan massa. Pemilik toko banyak yang memberikan label tokonya sebagai ‘Milik Pribumi’ atau ‘Pro-Reformasi’ untuk meredam amukan massa.
Ratusan wanita Tionghoa mengalami pelecehan seksual dan diperkosa. Bahkan, ada kasus dimana wanita Tionghoa diperkosa secara beramai-ramai, dan kemudian dibunuh.
Kerusahan yang dimulai tanggal 12 Mei, sejak Tragedi Trisakti, dan berakhir pada 15 Mei 1998. Untuk menghindari amukan massa, banyak etnis Tionghoa yang memilih keluar negeri.
Tak lama setelah kerusuhan berakhir, pemerintah membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TPGF). Data yang dihimpun TPGF, setidaknya ada 1.190 korban meninggal dunia ataupun luka-luka, dari berbagai sumber. (bpc4)