BERTUAHPOS.COM, SIAK – Orang nomor satu di Kabupaten Siak itu mengapresiasi perusahaan lokal milik putra daerah, yang berani membangun pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terpadu.
Selain itu Alfedri berpesan agar pihak perusahaan merekrut tenaga kerja lokal, minimal 60%. Harapannya akan mendorong kesejahteraan masyarakat di daerah ini khususnya di sekitar sini. Kemudian turut menyukseskan program kabupaten Siak hijau.
“Kami mengapresiasi ada anak Siak yang membangun pengelolaan limbah B3 secara terpadu. Sebagai putra daerah tentunya akan merekrut tenaga kerja lokal sebanyak 60%, harapannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Alfedri, Jumat (9/4/2021).
Di tempat yang sama, direktur utama PT Multi Persada Servis Salmi Chandra mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan ijin usahanya. Hampir seperti dirinya untuk mengatur perijinan tersebut.
Kata dia, pengelolaan yang belakangan adalah pengelolaan limbah yang terpadu mulai dari proses pemilahan dan pengemasan limbah pengolahan yang sesuai prosedur.
Artinya, limbah limbah tersebut bisa terkelola dan terdistribusikan dengan baik ke pengolahan. “Jadi begini ya, yang kami olah adalah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Beracun dalam konteks konteks tidak dikelola sesuai dengan dari limbah tersebut. Jadi kami melakukan pengolahan dan pemilahan, misalnya limbah medis dan obat-obatan yang sudah kedaluarsa,”jelas Salmi.
Salmi menuturkan, kawasannya seluas 20 hektar, dan baru dapat ijin amdal (analisis lingkungan dampak) seluas 4,5 hektar. Pihaknya akan melakukan pengembangan sesuai dengan kebutuhan pasar, yang sesuai dengan standar dan peraturan yang ada. “Usaha ini tentu memiliki SOP, yang ditentukan oleh Kementerian LHK dengan dasar acuan dari amdal,” sebut pria kelahiran Koto Gasib ini.
Salmi juga menyatakan bahwa limbah tersebut bukan “dibuang” ke perusahaannya. Konsepnya adalah reduce, reuse dan recycle 3R. Tentu usahanya tersebut selalu diawasi oleh pemerintah melalui dinas terkait. Dengan pengelolaan limbah B3 terpadu di Kementerian, tentu sangat berpengaruh positif bagi perusahaan dan rumah sakit swasta. Artinya akan mengurangi biaya perjalanan untuk mengolah limbah medisnya ke daerah lain.
“Sesuai pesan Pak Bupati, kami akan merekrut masyarakat tempatan sebanyak 60%, sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan kami,” ujarnya.
Tampak haidr anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid, anggota DPRD Riau Sugianto, Direktur PT Bumi Siak Pusako, Wakil Ketua DPRD Siak Fairuz Ramli, Bank BNI, Kepala Bappeda Siak, Pj Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siak, Kabag Administrasi Pembangunan, Camat Minas, Lurah Minas Jaya dan tokoh masyarakat Minas. (infotorial)