BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — Gonjang-ganjing soal vaksin covid-19 masih menghiasi ruang publik baik di media massa maupun di media sosial. Sementara tujuan vaksinasi adalah herd immunity.
Pemerintah mengklaim bahwa vaksin yang ada saat ini merupakan solusi sementara mengatasi wabah corona, namun publik meragukan itu.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, bahwa vaksin corona punya tujuan untuk menekan angka penularan kasus, selain untuk membentuk imunitas tubuh, serta menekan angka kematian.
“Vaksin bertujuan untuk herd immunity, (kekebalan kelompok),” kata Mimi di Pekanbaru awal Pekan lalu.
Herd Immunity dipercaya menjadi salah satu cara untuk bisa mengakhiri pandemi Covid-19 yang telah terjadi hampir di seluruh dunia.
Namun demikian, untuk mencapai itu butuh waktu yang cukup panjang. Setidaknya begitu pendapat yang diungkapkan oleh Juru bicara vaksin dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI.
Dia menerangkan, perkiraan Indonesia baru bisa mencapai kekebalan kelompok pada 2023. Hingga tujuan itu benar-benar tercapai, maka masyarakat harus tetap patuh pada protokol kesehatan.
Untuk mencapai tujuan herd immunity, sebanyak 70% dari sekitar 260 juta penduduk Indonesia harus disuntik vaksin Covid-19. Dengan kata lain sekitar 160 juta orang harus divaksin.
Setelah 70% penduduk Indonesia aman, baru bisa mencegah penularan untuk 30% (yang tidak disuntik vaksin).
Melakukan vaksinasi untuk 160 juta orang tentu bukan pekerjaan yang singkat dan tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Ada banyak faktor penyebab, diantaranya soal ketersedian vaksin, termasuk soal geografis Indonesia yang sangat luas. “Dua tahun bahkan dirasa belum cukup untuk menyelesaikan terget itu.”
“Karenanya, tetap harus jalankan protokol kesehatan selama pandemi berlangsung walaupun kita sudah lengkap divaksinasi,” tegasnya.
Pemerintah Provinsi Riau sejak awal telah menyatakan siap untuk melakukan kegiatan vaksinasi dengan merujuk pada ketentuan dari pusat.
Menurut Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, daerah masih harus melakukan kerja keras agar kegiatan vaksinasi berjalan efektif hingga mencapai tujuan yang diinginkan.
“Vaksin masih baru dan sejauh ini masih kelompok prioritas. Masayarakat kami harapkan benar-benar sadar bahwa wabah ini belum berakhir. Kami akan terus mengajak masyarakat untuk tidak meninggalkan protokol kesehatan,” jelasnya.
(bpc2)