BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU — China menekankan bahwa produksi kapas di Xinjiang yang dilakukan dengan sistem kerja paksa terhadap pekerja muslim, merupakan suatu kebohongan besar.
Oleh sebab itu China menuntut Washington untuk mencabut larangan impor kapas dan tomat dari wilayah Xinjiang. Larangan AS terhadap hal ini diumumkan pada 13 Januari 2021. Hal ini dianggap akan memperpanjang konflik antar kedua negara tersebut.
Sebelumnya, Trump sudah menjatuhkan perlawanan terhadap pejabat, perusahaan dan barang-barang China terkait hak asasi manusia, keamanan dan keluhan lain.
AP News, melaporkan dampak komersial dari pelarangan tersebut tidak jelas. Tapi, Beijing sensitif terhadap kritik tentang wilayah Xinjiang, tempat lebih dari 1 juta orang Uighur dan minoritas Muslim lainnya tinggal di kamp-kamp penahanan.
Beijing membantah telah memperlakukan mereka dengan buruk. Pihaknya mencoba mempromosikan pembangunan ekonomi dan pemberantasan radikalisme.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan, isu kerja paksa yang disampaikan pihak AS adalah kebohongan pada abad ini. Ia menuduh AS ingin merugikan perusahaan China dan pembangunan negara.
“Kami mendesak pihak AS untuk menghormati fakta, segera menarik kesimpulan yang salah dan berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dengan dalih masalah terkait Xinjiang,” kata Zhao. (bpc2)