BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tepat dua tahun lalu, 22 Desember 2018, terjadi tsunami di Selat Sunda pada pukul 21.27 WIB. Penyebabnya adalah longsoran lereng Gunung Anak Krakatau.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan setidaknya 426 orang meninggal akibat tsunami ini.
Selain korban meninggal, 7,202 lainnya dilaporkan terluka. 23 orang lainnya dinyatakan hilang.
“Hari ini 2 tahun lalu, 22 Desember 2018 sekitar pukul 21.27 WIB terjadi tsunami Selat Sunda akibat longsoran lereng Gunung Anak Krakatau. Sedikitnya 426 orang meninggal, 7.202 terluka dan 23 orang hilang akibat peristiwa ini,” tulis Daryono di akun twitternya, @DaryonoBMKG, Selasa 22 Desember 2020.
Seperti diketahui, tsunami tiba-tiba mengguncang pesisir Banten dan Lampung, Sabtu 22 Desember 2018 malam pada pukul 21.27 WIB. Daerah yang terdampak diantaranta adalah Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan. (bpc4)