BERTUAHPOS.COM, PEKANBARU – Tenda mewah di kediaman Walikota Pekanbaru sempat jadi topik hangat di masyarakat. Dengan nilai pengadaan Rp 2miliyar, angka tersebut dianggap suatu pemborosan di tengah persoalan sosial ekonomi di Kota Bertuah.
Seperti beberapa waktu lalu, LSM Bara Api ramai-ramai mengkritisi hal itu. Namun bagi Mas Irba H Sulaiman, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Pekanbaru, Rp 2 miliyar itu bukan suatu yang wah.
“Jika dibandingkan dengan tenda kawinan, iya. Tapi kalau dibandingkan dengan tenda membran yang sama di Madinah, malah harganya lebih wah lagi,” ujarnya Kamis (23/10/2014).
Dirinya membandingkan jika Pemerintah Kota Pekanbaru mesti menyewa tenda biasa tiap ada acara di kediaman. “Perkiraannya bisa setengah miliyar dihabiskan untuk menyewa tenda itu saja tiap bulan,” katanya. Sehingga kalau setengah miliyar dikalikan 12 bulan, maka Rp 2 miliyar sudah termasuk murah.
“Tendanya juga tahan puluhan tahun, jadi pengadaan tenda itu termasuk penghematan,” tuturnya di ruang kerja.
Irba ikut mengomentari hal itu sebab baginya persoalan tenda mewah sudah terlalu dibesar-besarkan. “Saya sebagai pejabat pemerintahan, menilai tenda itu bukan suatu yang wah,” katanya.
Kata Irba, belum lagi kondisi geografis wilayah Pekanbaru. “Jadi kalau pakai tenda yang biasa, seperti yang kemaren. Cepat rusak,” tambahnya.
Jadi Irba menilai tenda Rp 2 miliyar tidak perlu dibesarkan. Sebab itu juga untuk kepentingan masyarakat Kota Pekanbaru.
Beberapa waktu lalu Walikota Pekanbaru, Firdaus MT mengelak saat ditanya seputar pengadaan tenda mewah seharga Rp 2 miliar yang dipasang di samping rumah dinasnya. “Saya tak bisa komentari itu. Nanti ke teknis aja, saya tak ngerti,” kata Walikota Pekanbaru, Firdaus MT kepada rekanan wartawan yang mengerubunginya.
Firdaus tampak mengelak waktu pertanyaan mengarah pada siapa yang mengusulkan proyek itu. Firdaus menegaskan, proyek tenda mewah itu jelas merupakan kebutuhan di rumah dinas. Apalagi tenda lama sudah rusak. (riki)